Anindya Bakrie: B20 Ajang Menangkap 'Ikan Besar'

Bali, IDN Times - Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Anindya Bakrie mengucapkan selamat atas penyelenggaraan B20 Summit pada 13-14 November 2022. Menurutnya, Indonesia di Presidensi G20 tahun ini berhasil menghelat gelaran akbar yang mendatangkan ribuan orang.
"Dari sisi branding-nya, dengan 2.000 plus orang datang dari 65 negara, itu besar. Selamat pada Pak Arsjad, Bu Shinta," kata Anindya kepada IDN Times, Senin (14/11/2022)..
Tak hanya itu, CEO Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tersebut juga menilai ajang B20 adalah salah satu tolok ukur upaya pemerintah dalam membuka jalur investasi asing.
"B20 adalah ajangnya. Jadi ibarat kita mencoba menangkap ikan, B20 ini kan 20 yang mewakilkan dari 80 persen dunia. Di sinilah dan itu satu tolak ukurnya," kata Anin, sapaan akrabnya.
1. Sejalan dengan target investasi dari Jokowi

Menurutnya, penyelenggaraan B20 tersebut sesuai dengan rencana dan target pemerintah dalam hal realisasi investasi.
"Saya lihat Pak Presiden ini kan jelas, B20 fousnya di bisnis. Jadi harus menghasilkan sesuatu yang konkret. Beliau menyampaikan karena tahun ini Rp1200 triliun harus masuk, satu setengah tahun sebelum tahun pemilu. jadi musti kerja keras," tutur Anin.
Dia juga menyebut Indonesia sedang naik daun dalam dunia bisnis. Untuk itu, dia pun mengapresiasi kinerja pemerintah dalam membuka jalan.
"Bagaimana juga kita harus kasih credit buat pemerintah, karena kalau G2G-nya gak jalan, B2B-nya susah," imbuhnya.
2. B20 ajang learning ilmu baru

Anin juga menyoroti pencapaian B20 dari sisi materi pembelajaran. Dia menyebut salah satunya, dalam isu dekarbonisasi.
"Berapa banyak learning bisa didapat di sini. Ini ilmu-ilmu baru banyak sekali, terutama dari sisi life science, ilmu hayati. Kedua isu dekarbonisasi tapi tidak hanya dekarbonisasi seperti kita bicara di COP 27 saja, tapi juga pemecahannya," papar Anin.
3. Electrical state dan pemain global

Anin juga mengatakan ajang ini penting untuk membuka jalan agar Indonesia bisa naik kelas jadi 'pemain' global, salah satunya dalam dunia kendaraan listrik.
"Bagaimana caranya indonesia bisa jadi pemain. Saya tadi bicara, Indonesia pengin jadi electrical state, kalau dulu kan kita terkenal petrol state karena punya banyak petrolium. Dan bukan lagi buat Indonesia saja, tapi buat dunia," sambungnya.
Dia pun percaya masa depan bangsa ini baik dalam menuju Indonesia emas 20 tahun ke depan. "Bagaiamana anak muda ini percaya diri dan jangan berpikir hanya buat Indonesia. Paling tidak regional syukur-syukur dunia."