Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Antam Targetkan Smelter di Halmahera Timur Beroperasi 2022

Ilustrasi peleburan biji nikel (apni.or.id)

Jakarta, IDN Times - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam menargetkan proyek pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan mineral atau smelter Feronikel di Tanjung Buli, Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara beroperasi tahun depan.

Smelter tersebut ditargetkan memiliki kapasitas produksi 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) untuk Line 1 per tahun.

"Diharapkan pabrik feronikel Haltim sudah bisa beroperasi di tahun depan, di 2022," kata Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary ANTAM, Yulan Kustiyan dalam konferensi pers virtual, Kamis, (23/12/2021).

1. Masih negosiasi penyediaan listrik dengan PLN

Ilustrasi Listrik PLN. (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat ini, Antam masih melakukan negosiasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terkait penyediaan listrik untuk smelter feronikel di Haltim tersebut.

"Jadi antara Antam dengan PLN masih on going, melakukan pembahasan kerja sama dengan PLN terkait penyediaan listrik," ucap Yulan.

Apabila sudah sepakat, nantinya Antam dan PLN akan menuangkan hasil negosiasi penyediaan listrik dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).

2. Kapasitas produksi feronikel bakal tembus 40.500 Tni

Ilustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Apabila smelter feronikel di Haltim ini sudah beroperasi, nantinya kapasitas produksi feronikel tahunan Antam akan meningkat.

"Jika pembangunan ini telah selesai pabrik feronikel Haltim akan menambah portofolio kapasitas produksi total tahunan Antam menjadi 40.500 TNi," tutur dia.

Adapun progres saat ini ialah perusahaan telah menyelesaikan uji coba tanpa beban (no load test) terhadap smelter.

3. Antam cetak laba Rp1,71 triliun

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Sampai kuartal III-2021, total penjualan Antam mencapai Rp26,48 triliun, atau naik 47 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp18,04 triliun.

Dari angka tersebut, penjualan feronikel mencapai Rp4,34 triliun atau berkontribusi 16 persen, bijih nikel sebesar Rp3,25 triliun (12 persen), lalu emas Rp17,67 trilun atau berkontribusi 67 persen pada total penjualan, serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp959,24 miliar (4 persen).

Antam membukukan laba bersih Rp 1,71 triliun di 9 bulan pertama 2021 itu. Angka itu melonjak 105 persen dibandingkan periode sama di 2020 yang sebesar Rp 835,77 miliar.

"Capaian EBITDA Rp3,94 triliun. Laba kotor Rp5,14 triliun, naik 77 persen dari periode yang sama tahun 2020. Lalu laba usaha juga mengalami kenaikan 63 persen yaitu Rp2,35 triliun," ujar Yulan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us