Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Resmi Hentikan Impor Minyak dan Gas dari Rusia

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)
Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) resmi memberlakukan sanksi larangan impor minyak dan gas dari Rusia. Larangan itu disampaikan langsung oleh Presiden AS, Joe Biden.

“Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia. Itu berarti minyak Rusia tidak akan lagi diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya ke mesin perang Putin," ujar Biden dilansir Aljazeera, Rabu (9/3/2022).

1. AS tak bergantung pada pasokan minyak dan gas Rusia

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis)
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis)

Biden menegaskan, AS tak bergantung pada pasokan minyak dan gas dari Rusia untuk energi di negaranya. Dia menjelaskan, rata-rata pasokan minyak AS dari Rusia 209 ribu barel per hari.

Menurutnya, angka tersebut hanya 3 persen dari total impor minyak mentah yang masuk ke Amerika Serikat. Sehingga, kata Biden, larangan impor tersebut tak berpengaruh signifikan bagi negaranya.

2. Eropa lebih bergantung pada pasokan gas Rusia

Bendera Uni Eropa dan beberapa bendera anggota dari Uni Eropa. (Pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)
Bendera Uni Eropa dan beberapa bendera anggota dari Uni Eropa. (Pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)

Biden menjelaskan negara-negara di Eropa bergantung pada pasokan gas alam Rusia. Berdasarkan data yang ada, 35 persen gas alam di Uni Eropa berasal dari Rusia.

“Kami dapat mengambil langkah ini ketika yang lain tidak bisa, tetapi kami bekerja sama dengan Eropa dan mitra kami untuk mengembangkan strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan mereka pada energi Rusia juga," ucapnya.

3. Presiden Ukraina berterima kasih kepada AS

Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang berlangsung di Gedung Putih pada awal September 2021 lalu. (Instagram.com/potus)
Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang berlangsung di Gedung Putih pada awal September 2021 lalu. (Instagram.com/potus)

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada Amerika Serikat atas keputusan tersebut. Ucapan terima kasih itu disampaikan melalui akun Twitternya.

"Dorong negara dan pemimpin lain untuk mengikuti," kata Zelenskyy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us