Asing Kembali Masuk, Arus Modal Rp13,07 T Balik ke Pasar Saham RI

- Pasar saham RI mulai menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah dengan investor asing kembali menjadi net buyer senilai Rp13,07 triliun pada Oktober.
- Emiten-emiten dengan fundamental kuat mulai berkinerja baik, sektor industri mencatatkan arus masuk kuat, sementara pentingnya percepatan realisasi belanja fiskal pemerintah diakui.
- Sentimen pasar terbantu oleh rencana pembelian kembali saham dari emiten besar, serta langkah Danantara dalam menyalurkan modal ke pasar publik menjadi sorotan penting berikutnya.
Jakarta, IDN Times - Pasar saham Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah. Dalam laporan risetnya, Macquarie mencatat investor asing kembali menjadi pembeli bersih (net buyer) dengan nilai mencapai 782 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp13,07 triliun pada Oktober.
Angka tersebut berbalik dari posisi jual bersih sebesar 234 juta dolar AS atau Rp3,91 triliun pada September. Dengan perkembangan ini, total arus keluar sepanjang tahun (year to date) menyusut menjadi sekitar 2,5 miliar dolar AS atau senilai Rp41,79 triliun.
1. Titik balik penting bagi pasar domestik

Analis pasar modal Macquarie, Ari Tjahja menilai, momentum ini dapat menjadi titik balik penting bagi pasar domestik setelah periode tekanan likuiditas global. “Emiten-emiten dengan fundamental kuat mulai kembali berkinerja baik, terutama saham-saham konsumer adalah yang menjadi sorotan positif,” tulis Ari dalam laporannya, dikutip Rabu (5/11/2025).
Sektor industri juga mencatatkan arus masuk kuat dari investor lokal maupun asing, menandakan mulai pulihnya kepercayaan terhadap prospek manufaktur dan ekspor. Sebaliknya, sektor keuangan masih mencatat arus keluar, sementara investor domestik menunjukkan preferensi pada saham-saham tembakau.
2. Analisis dari sisi makro dan korporasi

Di sisi makro, Ari menekankan pentingnya percepatan realisasi belanja fiskal pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2025. “Fiskal yang agresif tetap krusial untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya di tengah moderasi permintaan eksternal,” kata dia.
Sementara dari sisi korporasi, laporan Macquarie mencatat hanya 34 persen emiten dalam cakupan riset Macquarie yang mencatat hasil di bawah ekspektasi pada kuartal III-2025.
"Sentimen pasar juga terbantu oleh sejumlah rencana pembelian kembali saham (buyback) dari emiten besar seperti BBCA, ASII, dan UNTR, yang dinilai investor sebagai sinyal kepercayaan terhadap prospek jangka panjang perusahaan," kata Ari.
3. Sorotan terhadap langkah Danantara

Selain itu, Ari menyoroti langkah Danantara dalam menyalurkan modal ke pasar publik akan menjadi katalis penting berikutnya. “Pasar akan mencermati dengan seksama strategi penempatan modal Danantara, karena dapat berperan sebagai jangkar likuiditas baru bagi aset domestik,” kata dia.
Dengan arus modal yang mulai berbalik positif, kinerja sektor konsumer yang kembali bersinar, serta ekspektasi dukungan fiskal pemerintah, Macquarie menilai pasar saham Indonesia berpotensi menutup tahun ini dengan nada optimistis meskipun dinamika global tetap perlu diwaspadai.



















