Jakarta, IDN Times – Asosiasi Garment dan Textile Indonesia (AGTI) menegaskan komitmennya terus menjaga daya saing global, keberlanjutan lapangan kerja, serta kontribusi sektor tekstil terhadap ekspor nasional. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan ekonomi global dan dinamika kebijakan perdagangan internasional, AGTI memastikan industri tekstil dan garmen Indonesia akan terus beradaptasi dan berkembang demi mempertahankan posisinya yang vital di pasar global.
Ketua AGTI Anne Patricia Sutanto mengatakan, meskipun industri menghadapi tekanan akibat peningkatan impor dan fluktuasi permintaan global, sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia tetap menjadi salah satu kontributor terbesar ekspor nonmigas nasional, dengan nilai yang diperkirakan mencapai 11,9 miliar dolar AS pada 2024.
“Kami ingin menegaskan industri tekstil Indonesia tidak sedang melemah, tetapi sedang beradaptasi. Kami terus berinvestasi dalam efisiensi energi, digitalisasi, dan keberlanjutan untuk memastikan daya saing produk Indonesia di pasar global tetap kuat,” ujar Anne Sutanto.
