Asyik! Naik Feeder Bus Depok-Stasiun LRT Harjamukti Gratis 6 Bulan
- Biskita Trans Depok rute Terminal Depok-Stasiun LRT Harjamukti beroperasi selama 16 jam, dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.
- Total 48 titik perhentian dengan jarak lintasan 34 km, terdapat 14 unit kendaraan yang siap beroperasi serta 1 unit cadangan dengan target sebanyak 7 ritase per unit.
- Menteri Perhubungan mengimbau pemerintah daerah ikut serta dalam penyelenggaraan bus dengan skema layanan BTS untuk konektivitas angkutan umum yang lebih baik.
Jakarta, IDN Times - Feeder bus alias Biskita Trans Depok rute Terminal Depok ke Stasiun LRT Harjamukti resmi beroperasi. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan masyarakat bisa menaiki bus tersebut secara cuma-cuma alias gratis selama enam bulan ke depan.
“Kita melihat bahwa pergerakan antarmoda ini harus digalakkan dan harus diurus secara serius agar masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi, dari dan menuju LRT,” kata Budi dikutip dari keterangan resmi, Minggu (14/7/2024).
1. Jadwal operasi feeder bus rute Terminal Depok-Stasiun LRT Harjamukti
BISKITA Trans Depok rute Terminal Depok-Stasiun LRT Harjamukti akan beroperasi selama 16 jam, dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.
Akan ada total 48 titik perhentian dengan total jarak lintasan 34 kilometer. Saat ini terdapat 14 unit kendaraan yang siap beroperasi serta 1 unit kendaraan cadangan dengan target sebanyak 7 ritase per unit.
2. Menhub minta pemda dorong penyediaan bus yang hubungkan sarana transportasi
Dalam kesempatan itu, Budi mengimbau pemerintah daerah (pemda) lainnya ikut serta dalam penyelenggaraan bus dengan skema layanan buy the service (BTS), yang berfungsi sebagai pengumpan dari dan menuju transportasi massal.
Layanan BTS adalah skema pemberian subsidi berupa pembelian layanan dari perusahaan angkutan umum, untuk penyelenggaraan angkutan penumpang umum di kawasan perkotaan kepada masyarakat.
Layanan itu diberikan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, kepada operator, yang akhirnya dinikmati masyarakat.
“Kita harapkan, layanan BTS ini bukan hanya menjadi program pemerintah pusat, tetapi juga menjadi program pemerintah daerah,” ujar Budi.
3. Baru ada 11 kota yang sediakan BTS
Budi mengatakan saat ini tercatat sudah ada 11 kota yang telah mengalokasikan APBD-nya untuk layanan BTS, yakni Padang, Pekanbaru, Gorontalo, Batam, Tangerang, Semarang, Surabaya, Bali, Surakarta, Jambi, dan Banjarmasin. Dia mengapresiasi kota-kota yang sudah mulai melakukan pembiayaan yaitu membayar BTS dengan APBD sendiri.
"Seperti Padang dan Surakarta, mereka bukanlah kota-kota yang memiliki APBD tinggi, tetapi mereka menyadari bahwa APBD harus turut serta. Ini penting demi konektivitas angkutan umum yang lebih baik,” tutur Budi.
