Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahas Isu Strategis, Mandiri Investment Forum 2024 Kembali Digelar

Konferensi Pers Road to Mandiri Invesment Forum 2024. (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Bank Mandiri bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria menjelaskan, MIF 2024 akan mengusung tema ‘Thriving Through Transition’ MIF 2024 dan akan membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan prospek ekonomi Indonesia di tengah tahun pemilu global atau super election year.

MIF 2024 akan menjadi penyelenggaraan ke-13 dan menjadi wujud konsistensi Bank Mandiri dalam mendorong keran investasi di Indonesia dengan melibatkan ragam investor dan pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. 

“MIF kali ini membahas sumber-sumber pertumbuhan yang penting bagi Indonesia salah satunya sektor manufaktur dan pertanian,” ucap Eka dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Lebih megah dari tahun sebelumnya, event utama Macro Day akan diadakan pada 5 Maret 2024 yang diselenggarakan secara hybrid, dengan perkiraan peserta mencapai lebih dari 20.000 orang. 

"Melalui tema yang relevan dengan situasi ekonomi saat ini, ribuan investor lokal dan internasional juga akan turut menghadiri MIF 2024 secara offline maupun daring,” ujar Eka. 

1. Sektor manufaktur miliki kontribusi terbesar terhadap PDB

Mahasiswa Teknologi Rekayasa Manufaktur ITS (www.its.ac.id)

Ia menjelaskan berdasarkan hasil riset tim ekonom Bank Mandiri, sektor manufaktur memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB, namun kontribusinya cenderung menurun menjadi dari sebelum pandemik yang mencapai 20 persen.

"Revitalisasi sektor manufaktur sangat penting karena sebagian industri pada sektor ini dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan dan menyerap tenaga kerja yang cukup besar," ujarnya.

2. Ketahanan pangan jadi isu penting capai keberlanjutan ekonomi

Lahan pertanian di Desa Kabar Lotim, yang baru selesai dibajak (IDN Times/ Ruhaili)

Eka menjelaskan, pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi.

“Dengan risiko perubahan iklim yang semakin tinggi, ketahanan pangan menjadi isu yang penting untuk mencapai keberlanjutan ekonomi,” ucap Eka.

Tidak cuma itu, MIF tahun ini juga akan membahas tren terkini dalam digitalisasi, yaitu perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

"Pesatnya teknologi AI menciptakan peluang efisiensi ekonomi, namun juga menciptakan risiko tergantikannya beberapa jenis pekerjaan di mana dampaknya terhadap ekonomi perlu diantisipasi," ucap Eka. 

3. Ekonomi Indonesia tetap tangguh

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro. (dok. IDN Times/Istimewa)

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan bahwa ekonomi Indonesia selama 2023 masih sangat resilien di tengah berbagai gejolak global yang terjadi. Ekonomi global saat itu terkendala inflasi dan suku bunga tinggi di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.

Kendati demikian, perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5 persen  didukung stabilnya permintaan domestik, meski harus berjuang di tengah risiko global.

"Ini mencerminkan tertahannya konsumsi masyarakat, terutama pada kelas menengah ke bawah. Menurut Mandiri Spending Index (MSI), tabungan masyarakat berpendapatan rendah terus menurun sehingga mengurangi aktivitas konsumsi," ujar Andry.

Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam memastikan daya beli konsumen tetap terjaga, misalnya melalui percepatan pengeluaran untuk stimulus ekonomi atau insentif pajak.

“Secara keseluruhan, dengan fundamental perekonomian domestik yang kuat, kami perkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,06 persen  di tahun ini,” ucap dia.

4. Ada banyak peluang dalam MIF 2024

Gedung Bank Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)

Lanjut Andry, topik dan pembicara pakar yang hadir di MIF 2024 akan dapat memberikan gambaran positif mengenai peluang yang bisa dicapai di tahun ini.

Apalagi, MIF 2024 akan menghadirkan pembicara-pembicara global terkemuka di bidang geopolitik seperti Oriana Skylar Mastro, Center Fellow at the Freeman Spogli Institute for International Studies and Courtesy Assistant Professor of Political Science at Stanford University dan James Robinson, Professor at Harris School of Public Policy, University of Chicago.

Di bidang makroekonomi, MIF 2024 juga menghadirkan pembicara internasional seperti Professor of Economics, University of California Maurice Obstfeld, Adjunct Professor of Economics serta London Business School Linda Yueh dan Head of APAC Credit and Fixed Income Research BlackRock Manjesh Verma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us