Bahlil Tanggapi Pabrik Asam Sulfat Smelter Freeport Terbakar

Bahlil menegaskan dalam industri, risiko seperti kebakaran bisa saja terjadi, tetapi yang paling penting adalah memastikan keselamatan pekerja.

Menurutnya, jika tidak ingin menghadapi risiko tersebut, sebaiknya tidak membangun pabrik. Namun, yang lebih penting adalah memastikan saat terjadi insiden, tidak ada pekerja yang terluka atau kehilangan nyawa.

"Ya kalau tidak mau terbakar, jangan bikin pabrik, kan? Kira-kira gitu. Yang terpenting adalah agar terbakar jangan ada orang kena. Jangan mati. Nah, Alhamdulillah kemarin di Gresik tidak seperti itu. Ini bagian dari implementasi daripada penegakan aturan," ujarnya.

Bahlil membandingkan kecelakaan kerja di Morowali yang disebabkan oleh kelalaian. Dia menemukan dalam proses perbaikan, standar operasi prosedur (SOP) tidak sepenuhnya diikuti karena perbaikan dilakukan tanpa menghentikan operasi.

Atas insiden tersebut, pemerintah memberikan peringatan keras. Bahlil menegaskan ke depan, praktik seperti itu tidak boleh terjadi lagi.

"Ke depan nggak boleh lagi begitu. Jadi, standar dalam pengoperasian dan perbaikan ini harus betul-betul menjadi bagian terpenting," paparnya.

Bahlil menyampaikan pihaknya, bersama dengan Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas terus berkoordinasi terkait kebakaran di fasilitas asam sulfat Freeport di Gresik.

"Alhamdulillah tidak ada yang korban. Sekarang masih dilakukan penelitian," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa saat ini masih dilakukan penelitian untuk mengetahui dampak kejadian tersebut terhadap produksi. Bahlil juga mengatakan laporan resmi terkait hal itu ditunggu sebelum menentukan langkah lebih lanjut.