Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana Produk Karet Remah Senilai Rp2,4 Miliar

Jakarta, IDN Times - PT New Kalbar Processors (NKP) lepas ekspor perdana 83,5 ton produk karet remah atau crumb rubber senilai 154.384 dolar AS atau setara Rp2,4 miliar ke Jepang. PT NKP berhasil mengekspor produk karet remah ini dengan memanfaatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan dari Bea Cukai.
Seremonial pelepasan ekspor dilaksanakan di halaman PT NKP pada Kamis (7/11/2024), sementara pengiriman barang dilaksanakan melalui Pelabuhan Dwikora Pontianak pada Jumat (8/11/2024).
1. Pembebasan bea masuk dan tidak dipungut PPN/PPnBM untuk impor bahan baku karet

Melalui fasilitas KITE Pembebasan, PT NKP mendapatkan keuntungan berupa pembebasan bea masuk dan tidak dipungut PPN/PPnBM untuk impor bahan baku karet dari negara-negara di Afrika.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 149/PMK.04/2022 tentang Pembebasan Bea Masuk dan Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor.
2. Bantu perusahaan mengurangi beban biaya impor bahan baku

Direktur Operasional PT NKP, Minah Sehan mengapresisasi Bea Cukai atas pemberian fasilitas KITE Pembebasan kepada PT NKP.
“Fasilitas KITE Pembebasan membantu perusahaan dalam mengurangi beban biaya impor bahan baku, meningkatkan efisiensi produksi, dan memperkuat daya saing produk karet di pasar ekspor," ujar dia.
3. Bea Cukai dukung sektor ekspor

Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Kalbagbar, Beni Novri mengapresiasi keberhasilan PT NKP mengekspor produk karet alam SIR-20. Dia mengatakan momentum itu sebagai bukti nyata dukungan pemerintah dalam mendorong sektor ekspor melalui fasilitas yang dikelola oleh Bea Cukai.
“Ekspor ini dapat menunjukkan bahwa sektor karet merupakan salah satu komoditias andalan yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia sehingga dapat menempatkan posisi strategis sebagai salah satu pengelola karet peringkat kedua terbesar di dunia,” ujar Beni.