Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia mengumumkan cadangan devisa posisi pada akhir Maret sebesar US$121 miliar, turun US$ 9,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat US$ 130,4 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, penurunan cadangan devisa karena digunakan untuk pembayaran utang jatuh tempo pemerintah sekitar US$2 miliar, dan sekitar US$7 miliar dolar untuk menstabilkan rupiah.
“Kami gunakan untuk bayar utang jatuh tempo dan melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah khususnya pada minggu kedua dan ketiga (Maret) di mana pada waktu itu terjadi kepanikan global yang kemudian mendorong investor global melepas sahamnya, melepas obligasi," katanya melalui video conference, Selasa (7/4).