Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank Indonesia Dapat Fasilitas Repo Line dari The Fed US$60 Miliar

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Youtube/Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia mendapat persetujuan dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve untuk memperoleh dolar AS melalui repurchase line agreement sebesar US$60 miliar. 

Dengan adanya fasilitas ini, jika nantinya BI membutuhkan likuiditas dolar yang tidak bisa diperoleh dari tempat lain, BI bisa memanfaatkan fasilitas repo line itu untuk mendapatkan dolar dari The Fed. Caranya, dengan merepo atau menjaminkan Treasury Bill (T-Bill) yang di miliki oleh bank sentral.

"Kami sampaikan Repo Line ini adalah suatu kerja sama untuk kalau BI itu memerlukan likuiditas dolar ini bisa digunakan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo melalui video conference, Selasa (7/4).

1. Kerja sama yang dilakukan The Fed hanya dengan sebagian negara emerging market

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Dok. Bank Indonesia)

Dia mengatakan, The Fed hanya melakukan kerja sama hanya kepada sejumlah negara emerging market, dia mengatakan hal itu menjadi vote of Confident pada Indonesia.

"Kita punya prospek bagus dan kebijakan kami prudent dan ini membuat mereka yakin bekerja sama dengan kita dalam bentuk Ripo Line," katanya.

2. Cadangan devisa diklaim masih mencukupi

IDN Times/Maulana

Selanjutnya Perry menjelaskan meski mengalami penurunan.namun posisi cadangan devisa yang dimiliki oleh BI saat ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan impor dalam beberapa bulan ke depan, membayar angsuran utang pemerintah, maupun untuk kebutuhan stabilisasi.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2020 tercatat sebesar US$121,0 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2020 sebesar US$130,4 miliar.

Penurun ini mayoritas karena kebutuhan untuk mengintervensi pasar guna menjaga nilai tukar rupiah.

3. BI juga memiliki kesepakatan kerja sama repo line dengan sejumlah pihak lain

IDN Times / Auriga Agustina

Menurut Perry, BI juga memiliki kesepakatan kerja sama repo line dengan sejumlah pihak lain yakni The Bank for International Settlements (BIS) sebesar US$2,5 miliar dan Monetary Authority of Singapore (MAS) sebesar US$3 miliar.

Jika diperlukan BI juga mempunyai kerja sama bilateral swap dengan sejumlah bank sentral sebagai second line of defense. Dengan bank sentral Tiongkok kurang lebih setara dengan US$30 miliar, dengan Jepang setara US$22,76 miliar, Korea Selatan sekitar US$10 miliar, dan Singapura setara dengan US$ 7 miliar atau sekitar Sin$10 miliar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
Auriga Agustina
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us