Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kilang minyak Pertamina. (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times -

Seiring dengan pembangunan dan perbaikan kilang yang dilakukan Pertamina, kini operasional kilang lebih hemat dan mampu bersaing dengan sejumlah kilang milik perusahaan energi dunia di Asia Pasifik.

Kerja keras Pertamina tersebut dapat dibuktikan dengan biaya operasional kilang Pertamina yang terus mengalami penurunan rata-rata sekitar USD 3,67 per barel. Menurut data dari Wood MacKenzie 'Refinery Benchmarking 2021', biaya operasional kilang Pertamina ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai USD 7,81 per barel.

1. Biaya operasional terendah telah dicapai di dua kilang Pertamina

Kilang minyak Pertamina. (Dok. Pertamina)

Biaya operasional kilang terendah telah dicapai dua kilang yakni Refinery Unit (RU) IV Cilacap yakni USD 2.83 per barel dan RU III Plaju yakni USD 2.92 per barel.

“Upaya pembangunan dan revamping kilang terus dilakukan Pertamina dan hasilnya mampu menekan operasional kilang sehingga lebih rendah dari perusahaan migas lainnya di Asia Pasifik,” ungkap Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional.

2. Mampu bersaing di pasar global

Editorial Team

Tonton lebih seru di