Bidik Kapasitas hingga 62 MW, BDDC Tambah Data Center di Jaktim
- BDDC meresmikan pusat data Tier IV berkapasitas 5 MW, JST1 di Jakarta Timur.
- JST1 mendukung performa dan konektivitas yang lebih baik dengan operator netral dan konektivitas langsung ke IIX dan OIXP.
Jakarta, IDN Times - Bersama Digital Data Centres (BDDC) menambah fasilitas pusat data dengan meresmikan pusat data Tier IV berkapasitas 5 MW, JST1 (Jakarta Selatan Timur), yang berlokasi di Jakarta Timur.
JST1 merupakan pusat data kedua yang diresmikan BDDC dalam dua tahun terakhir, menyusul JBT1 (Jakarta Barat Tangerang) yang berlokasi di Jakarta Barat.
“Kehadiran JST1 akan mendukung performa yang lebih baik dan latensi lebih rendah untuk kebutuhan data center berbagai bisnis di Indonesia, karena jarak yang dekat ke end user menghasilkan konektivitas yang lebih aman, dengan transmisi jaringan yang tinggi,” kata Presiden Komisaris BDDC, Setyanto Hantoro dalam keterangannya, Kamis (11/7/2024).
1. Terhubung dengan ratusan penyedia layanan jaringan
Dia menyatakan, JST1 berfungsi sebagai pusat interkonektivitas yang didukung oleh operator netral dengan lebih dari 100 penyedia layanan jaringan dan beragam rute. Fasilitas tersebut juga memiliki konektivitas langsung ke Indonesia Internet Exchange (IIX), Open-IX (OIXP), dan pertukaran internet lainnya secara nasional dan global.
"Selain itu, JST1 juga didukung oleh tim yang andal dan berpengalaman untuk mendukung kemajuan digital di Indonesia," ujar Setyanto.
2. Bidik pengembangan kapasitas hingga 62 MW
Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024 menunjukkan bahwa 79,5 persen dari populasi Indonesia, atau lebih dari 221 juta jiwa, menggunakan internet. Tren ini membuka peluang untuk pertumbuhan infrastruktur digital, termasuk kebutuhan data center.
Untuk memperluas kapasitas data center, BDDC berkomitmen pada skalabilitas dengan dua lokasi saat ini: JBT Site (Jakarta Barat Tangerang) dan JST Site (Jakarta Selatan Timur). Kedua lokasi tersebut memenuhi persyaratan untuk produksi bisnis, disaster recovery center (DRC), point of presence, dan zona ketersediaan, serta didukung oleh beragam rute antara JBT dan JST.
"Ke depan, BDDC berencana mengembangkan kapasitas hingga 32 MW di lokasi JST dan 30 MW di lokasi JBT. Perluasan ini diharapkan dapat mendorong interkonektivitas guna memenuhi kebutuhan layanan edge data centre berbagai sektor usaha dan skala bisnis dalam negeri dan luar negeri untuk kegiatan operasional sehari-hari," ujar Setyanto.
3. Data center diklaim aman untuk memenuhi kebutuhan industri
Presiden Direktur BDDC, Angelo Syailendra menyatakan JST1 siap memberikan layanan in-town data centre yang aman dan efisien, mendukung percepatan dan peningkatan kualitas infrastruktur digital di Indonesia.
"Fasilitas JST1 dikembangkan dan dirancang khusus sebagai pusat data yang berkinerja dan memiliki skalabilitas tinggi, serta memastikan interkonektivitas yang andal. Kami yakin JST1 dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur digital dari berbagai industri masa kini," ujar Angelo.
Sejalan dengan pembangunan dan peresmian JST1 yang dilakukan sesuai target, pihaknya berkomitmen menyediakan data center dengan keamanan tinggi. JST1, dengan standar Tier IV, dapat menampung 1.008 rak dalam 8 lantai ruang data, dan memiliki sumber kelistrikan ganda, memastikan kualitas operasional yang andal serta pertukaran data dengan latensi rendah.
Dukungan penuh diberikan oleh pemegang saham pengendali Bersama Digital Infrastructure Asia (BDIA), termasuk Provident Capital, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., dan Macquarie Asset Management. BDDC memiliki empat keunggulan utama: Interconnectivity, Scalability, Reliability, dan Sustainability.
