ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
Menurut Fyqieh, sebagian besar investor optimistis Bitcoin bakal mencapai harga yang lebih tinggi jelang akhir tahun dan akan mengakhiri tahun dengan tren positif. Banyak yang memprediksi, Bitcoin akan mencapai kembali All-Time High (ATH) yang terjadi pada tahun 2021 dalam waktu dekat.
Namun, menurut Fyqieh bukan tak mungkin Bitcoin mengalami koreksi sebab proposal ETF belum ada yang disetujui.
"Mungkin Bitcoin tidak akan mencapai rekor tertinggi (ATH) dalam 'satu kali jalan', terutama mengingat faktor seperti halving yang akan datang. Dan jika belum ada proposal ETF yang disetujui, maka Bitcoin mungkin mengalami koreksi," kata Fyqieh.
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika (SEC) diperkirakan akan mengambil keputusan soal proposal ETF Bitcoin spot yang diajukan oleh beberapa institusi keuangan tradisional seperti BlackRock, Ark Invest, dan 21Shares pada awal tahun 2024.
SEC diketahui semula menolak proposal tersebut dengan alasan kekhawatiran akan keamanan investor dan potensi manipulasi pasar kripto. Namun, bukan mustahil ETF Bitcoin spot pertama akan diperdagangkan di bursa utama Amerika Serikat pada tahun 2024.
Keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk mulai menurunkan suku bunga dari level tertinggi dalam 22 tahun pada paruh pertama tahun 2024 juga dapat mempengaruhi Bitcoin dan aset berisiko lainnya.
Ekspektasi penurunan suku bunga AS setidaknya 25 basis poin (bps) pada bulan Maret sekitar 60 persen, disebut FedWatch Tool CME, yang meningkat dari sedikit lebih dari 50 persen minggu sebelumnya. Pertemuan kebijakan The Fed berikutnya akan diadakan pada 12-13 Desember dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat ini.