Bos BSI Buka Suara Soal Titipan Dana Rp10 Triliun dari Menkeu Purbaya

- BSI menerima Rp10 triliun dari penempatan dana SAL pemerintah ke bank Himbara, memperkuat likuiditas perbankan.
- 17 paket stimulus ekonomi dan kombinasi dana SAL dapat mendukung daya beli masyarakat dan pertumbuhan nasional.
- Penempatan dana Rp200 triliun di perbankan diproyeksikan dapat menurunkan suku bunga, menghentikan perang bunga, dan berdampak positif pada ekonomi.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Anggoro Eko Cahyo buka suara atas penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun oleh pemerintah ke bank-bank Himbara. BSI menerima dana sebesar Rp10 triliun.
Dia menuturkan, kebijakan tersebut memberi dampak positif karena mampu memperkuat likuiditas perbankan. Himbara adalah Himpunan Bank Milik Negara, termasuk di dalamnya BSI.
"Kita melihat dampak positifnya tentu saja meningkatan likuiditas perbankan, juga penyaluran ke sektor riil dan harapannya tentu saja multiplier pada ekonomi," katanya dalam paparan kinerja secara daring, Senin (22/9/2025).
1. BSI respons stimulus ekonomi 8+4+5

Pemerintah juga merilis 17 paket stimulus ekonomi. Dari jumlah tersebut, delapan stimulus difokuskan pada percepatan akselerasi ekonomi, empat stimulus diarahkan untuk penyerapan tenaga kerja, dan lima stimulus lainnya merupakan program lanjutan untuk 2026.
Menurutnya, rangkaian stimulus itu mampu mendukung daya beli masyarakat, mendorong penciptaan lapangan kerja, sekaligus memperluas ruang bagi perbankan termasuk BSI dalam menyalurkan pembiayaan.
"Membuka ruang lebih luas bagi kami di Bank Indonesia untuk dapat menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor prioritas," sebutnya.
2. Kombinasi dana SAL dan stimulus jadi katalis

Anggoro menilai kombinasi penempatan dana SAL dan program stimulus ekonomi dapat menjadi katalis positif bagi pertumbuhan nasional.
"Kami meyakini kombinasi dari penyaluran kombinasi dana SAL ini dan juga stimulus ekonomi ini akan menjadi katalis positif untuk pertumbuhan nasional," sebut dia.
Dia menekankan langkah yang diambil pemerintah tersebut sekaligus memperkuat peran BSI sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun ekonomi syariah yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
3. Kucuran Rp200 triliun bakal hentikan perang bunga

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya menjelaskan penempatan dana pemerintah senilai Rp200 triliun di perbankan diproyeksikan dapat menurunkan suku bunga. Dia menyebut, jika bank belum mampu menyalurkan dana tersebut, paling tidak mereka tidak akan bersaing menaikkan bunga sehingga bunga pinjaman dan bunga deposito cenderung turun.
"Paling enggak kalau mereka belum bisa nyalurin, karena mereka punya uang lebih, dia enggak akan perang bunga lagi, bunga akan cenderung turun, itu akan berdampak ke ekonomi dengan itu sendiri ya," katanya dalam pernyataan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).