Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Irfan Setiaputra dalam Sesi "Navigating the Future: The Show Must Go On" di FIS 2023. (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Target emisi karbon nol atau net zero emission (NZE) pada 2050 menjadi hal yang cukup sulit dicapai, terutama oleh maskapai penerbangan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan NZE di industri penerbangan memang masih menjadi bahan diskusi di tingkat dunia.

"Tapi kita semua setuju bahwa kita harus mengurangi kontribusi kita terhadap dampak yang negatif," kata Irfan dalam acara Fortune Indonesia Summit 2023 sesi "Navigating the Future: The Show Must Go On", Rabu (15/3/2023).

1. Tidak mudah menerapkan teknologi baterai listrik untuk pesawat

Livery masker pesawat Garuda Indonesia (Dok.Garuda Indonesia)

Irfan mengatakan, saat ini memang sudah ada mobil listrik berbasis baterai. Namun, teknologi itu tak bisa sepenuhnya diterapkan pada pesawat.

"Teman-teman yang sudah mulai beli mobil listrik, kalau mogok ya sudah dipinggirin. Ada iklan Tesla itu, bagasinya diisi generator. Jadi kalau listriknya mati, nyalain generator, ngecas. Tapi Anda kan kebayang kalau pesawat terbang terus baterainya habis," ujar Irfan.

2. Produsen putar otak cari teknologi yang ramah lingkungan buat pesawat

Irfan Setiaputra dalam Sesi "Navigating the Future: The Show Must Go On" di FIS 2023. (IDN Times/Herka Yanis)

Irfan mengatakan, perlu ditemukan teknologi yang tepat untuk bisa menjadikan industri penerbangan yang ramah lingkungan. Hal itu pun sedang dipikirkan oleh para produsen pesawat seluruh dunia.

"Nah ini teman-teman manufacturers dan kita semua lagi diskusi, what kind of technology, dan transisinya seperti apa," ucap dia.

3. Garuda Indonesia mulai program hemat energi di internal

Sesi "Navigating the Future: The Show Must Go On" di FIS 2023. (IDN Times/Herka Yanis)

Adapun upaya mengurangi emisi karbon dimulai Garuda Indonesia di internal perusahaan. Misalnya melalui program hemat energi dengan mematikan listrik di kantor selama beberapa jam, dan sebagainya.

"Internally, tentu saja kita sudah rencanakan terus extend. Kita ada matikan listrik sejam setahun. Saya bilang sama tim, saya ingin matikan listrik sejam sehari, bukan sejam setahun. Ya kalau liftnya mati ya jalan saja. Ya kalau gak sanggup jalan ya menunggu saja di bawah, orang gedung kita cuma tiga lantai," ujar Irfan.

Irfan mengatakan, pihaknya juga mengadakan program penanaman pohon mangrove. Program itu juga ditawarkan kepada pelanggan Garuda Indonesia yang memiliki GarudaMiles.

"Kita lagi melakukan beberapa inisiatif. Seperti misalnya kita menanam mangrove. Dan sekarang kita tawarkan kepada penumpang kita, maukah miles Anda ditukar ke satu pohon mangrove. Dan stay tune kita akan melakukan beberapa inisiatif," tutur Irfan.

Editorial Team