Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos Pertamina Beberkan Rencana Tambah Impor Migas dari AS

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Senayan, Selasa, (11/3). (dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • PT Pertamina (Persero) rencanakan peningkatan impor minyak dan gas dari AS.
  • Pertamina mendukung kebijakan pemerintah dalam respons terhadap kebijakan geopolitik AS.

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan rencana peningkatan porsi impor minyak dan gas (migas) dari Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (22/5/2025).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysiun Mantiri memastikan BUMN migas yang dipimpinnya mendukung langkah pemerintah dalam merespons kebijakan geopolitik AS terhadap mitra dagang, termasuk Indonesia.

"Kami juga mendukung pemerintah dalam mendorong respons kebijakan geopolitik Amerika Serikat terhadap mitra dagang yang berdampak langsung pada arus pedagangan migas sebagai bagian dari strategi diplomasi ekonomi untuk menyeimbangkan neraca dagang kedua negara," kata dia.

1. Pertamina diminta kaji ulang portofolio impor migas

Kapal Pertamina Gas 1 berjenis Very Large Gas Carrier (VLGC) milik PT Pertamina International Shipping (PIS) siap berangkat usai bersandar di Terminal LPG Tanjung Sekong, Cilegon, Banten, Senin (23/8/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Simon menyampaikan, Pertamina telah menjalin kerja sama rutin dengan mitra asal Amerika Serikat (AS) dalam pengadaan komoditas migas. Saat ini, sekitar 4 persen impor minyak mentah dan 57 persen impor gas petroleum cair atau liquefied petroleum gas (LPG) berasal dari Negara Paman Sam, dengan nilai transaksi mencapai 3 miliar dolar AS per tahun.

"Namun sebagai bagian dari negosiasi pemerintah, Pertamina diminta untuk mengkaji portofolio impor migas saat ini dengan skenario peningkatan porsi dari Amerika Serikan melalui pengalihan dari negara lain," ujar Simon.

2. Pasokan dari AS ditambah tanpa meningkatkan volume impor

Kapal tanker PT Pertamina International shipping (PIS) (dok. PIS)

Simon menegaskan rencana peningkatan porsi impor migas dari AS merupakan pengalihan sumber pasokan dari negara lain. Dengan begitu tidak akan terjadi penambahan volume impor secara keseluruhan.

"Ini bersifat shifting sumber pasokan, bukan penambahan volume impor. Kami tetap berkomitmen menjaga efisiensi volume impor dan memastikan ketahanan energi nasional tetap menjadi prioritas utama," paparnya.

3. Pertamina dan pemerintah koordinasi untuk alihkan impor

Kantor pusat PT Pertamina (Persero). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dia menyampaikan, Pertamina telah berkoordinasi dengan tim perunding pemerintah yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian dalam menjajaki ketersediaan pasokan migas dari AS dari berbagai aspek.

"Saat ini kami sedang menjajaki ketersediaan supply dari AS yang sesuai baik dari sisi kualitas, volume hingga aspek komersial yang tetap kompetitif," ujar Simon.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us