Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos Pindad Datangi Zulhas, Ngeluh Impor Bahan Mandek di Pelabuhan

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas dalam peluncuran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (31/5/2024). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas, membeberkan dirinya baru saja didatangi Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose pagi ini, Jumat (31/5/2024).

Zulhas mengatakan, Abraham mendatanginya karena urusan mendesak, yakni impor bahan peledak untuk produksi Pindad yang ditahan Bea Cukai di pelabuhan.

“Saya jam 9 sudah siap, sudah mau jalan dari rumah, sudah rapi. Tapi tamunya gak habis-habis. Terakhir tadi datang Dirut PT Pindad, Dirut PT Pindad datang, karena mendesak, ya saya terima,” kata Zulhas dalam peluncuran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di kantor Kemendag, Jakarta.

1. PT Pindad kesulitan

Produksi amunisi PT Pindad. (dok. Pindad)

Zulhas mengatakan, PT Pindad menghadapi kesulitan karena impor bahan baku produksinya tertahan.

“Rupanya ada impor bahan peledak gak bisa keluar dari pelabuhan. Itu sama-sama susah ya kan. Dia susah bahannya gak keluar, Bea Cukai susah takut meledak,” ujar Zulhas disambut tawaan hadirin.

2. Pertek jadi biang kerok impor bahan peledak tertahan

Produksi amunisi PT Pindad. (dok. Pindad)

Zulhas mengatakan, impor bahan Peledak yang dilakukan Pindad itu tertahan karena perizinan impornya dilakukan sesudah barang tiba di Indonesia. Adapun keterlambatan pengurusannya itu disebabkan Pertimbangan Teknis (Pertek) impor bahan peledak.

“Saya tanya kepada gak bisa keluar? Katanya barangnya datang Maret, ngurus izinnya baru April, jadi ada selisih. Kenapa barang sampai duluan, persetujuan impor baru April? Katanya Pertek-Pertek agak lama Pak,” ucap Zulhas.

3. Produksi PT Pindad

Produksi amunisi PT Pindad. (dok. Pindad)

Sebagai informasi, PT Pindad adalah salah satu BUMN di industri pertahanan yang berada di bawah Holding BUMN Pertahanan DEFEND ID.

Perusahaan yang telah berdiri sejak 1983 itu memproduksi senjata, amunisi (bahan peledak atau pengisi senjata api), kendaraan khusus, dan alat berat.

Dikutip dari situs resmi Pindad, perusahaan memproduksi berbagai varian amunisi kaliber kecil, kaliber besar, dan kaliber sedang mulai dari kaliber 5,56 mm hingga munisi artileri 105 mm serta berbagai varian granat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us