Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dua rangkaian kereta LRT Jabodebek bertubrukan di di antara petak Stasiun Harjamukti–Stasiun Ciracas, Jakarta Timur (Instagram @jktinfo)

Jakarta, IDN Times - Proyek LRT Jabodebek disoroti karena insiden tabrakan yang terjadi Senin, (25/10) kemarin. Ternyata, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pernah melakukan audit terhadap proyek tersebut pada 2019 silam dan menemukan adanya masalah integrasi sistem dan sinyal dengan kereta.

"Saat pemeriksaan, sistem dan sinyalnya tidak terintegrasi baik dengan kereta," kata Anggota III BPK, Achsanul Qosasi kepada IDN Times, Kamis (28/10/2021).

1. LRT Jabodebek harus memakai masinis

LRT Jabodebek. (Dok. BKIP Kementerian Perhubungan)

Kereta LRT Jabodebek yang diproduksi oleh PT INKA (Persero) sendiri dibuat dengan mengadopsi teknologi Grade of Automation (GOA) tingkat 3. Teknologi tersebut memungkinkan kereta dioperasikan dengan sistem komputer, sehingga bisa berjalan otomatis alias tak membutuhkan masinis di dalam kereta.

Namun, berdasarkan hasil audit BPK, kereta LRT Jabodebek tetap membutuhkan masinis.

"Yang tadinya driverless, nanti harus pake supir (masinis)," ucap Achsanul.

2. BPK siap gelar audit lanjutan

LRT Jabodebek. (Dok. BKIP Kementerian Perhubungan)

Dia mengatakan BPK sudah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas audit proyek LRT Jabodebek tahun 2019 kepada pemerintah dan DPR RI. Terkait insiden tabrakan yang baru terjadi, Achsanul mengatakan BPK siap menggelar audit lanjutan jika DPR RI memberikan perintah.

"LHP-nya sudah saya serahkan kepada DPR dan Pemerintah. Sebenarnya tergantung DPR. Jika rakyat minta, maka kita akan audit lebih dalam sebagai pendalaman dari temuan yang lalu," tutur Achsanul.

3. Proses investigasi penyebab tabrakan LRT Jabodebek belum usai

Stasiun LRT Jabodebek di Taman Mini, Jakarta Timur (IDN Times/Aryodamar)

Hingga saat ini, investigasi penyebab tabrakan LRT Jabodebek masih dilakukan. Sebelumnya, Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya kesulitan mengjangkau black box LRT Jabodebek karena lokasi kecelakaan ada di jalur layang (elevated) yang terletak di pinggir jalan tol.

"Karena kita belum bisa ambil blackbox-nya, karena menunggu crane. Ini kan juga gak gampang membawa crane-nya ke situ," kata Soerjanto kepada IDN Times, Rabu (27/10/2021).

Adapun penyebab kecelakaan bisa diketahui setelah KNKT berhasil membuka black box tersebut.

Editorial Team