BPS Catat RI Deflasi 0,18 Persen di Juni, Ini Komponen Penyumbangnya

Amalia menjelaskan kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,97 persen yang memberikan andil deflasi sebesar 0,28 persen. 

Sementara itu terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain cabe rawit dan beras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,04 persen, emas perhiasan kopi bubuk kentang, sigaret kretek mesin dan tangan dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. 

"Catatan lainnya adalah kelompok pendidikan juga memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,04 persen atau mengalami inflasi sebesar 0,69 persen," bebernya. 

Komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,92 persen, ini memberikan andil deflasi sebesar 0,32 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah bawang merah, cabai merah, tomat, daging ayam ras, bawang putih, dan telur ayam ras.

Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,18  persen komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,12 persen. 

"Komoditas yang dominan memberikan memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan kopi bubuk, biaya sekolah SD SMP dan SMA," jelasnya.

Sementara itu, komponen harga diatur pemerintah juga mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret Kretek mesin SKM dan sigaret tangan atau SKT. 

Amalia menjelaskan sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, sebanyak 32 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami deflasi, sedangkan 6 provinsi lainnya mengalami inflasi.

"Deflasi terdalam 1,07 persen terjadi di Sumatera Barat, sementara inflasi tertinggi terjadi di Papua Barat Daya sebesar 0,25 persen," imbuhnya.