BRILIANPRENEUR UMKM Export 2020: Ajang Produk UMKM Eksis di Dunia

BRILIANPRENEUR UMKM Export 2020 melibatkan 753 pelaku UMKM yang bergerak di bidang usaha meliputi fesyen, aksesoris dan kecantikan, dekorasi rumah & kerajinan, hingga makanan & minuman. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid atau bisa diikuti langsung mengunjungi booth-nya di Jakarta Convention Center (JCC) maupun secara 3D virtual expo.

“Selain itu, BRILIANPRENEUR UMKM Export 2020 menghadirkan topik pembahasan yang bermanfaat bagi pelaku UMKM maupun masyarakat dengan pembicara mulai dari menteri hingga pembicara profesional. Kemudian, ada coaching klinik sebagai bentuk pelatihan kepada UMKM agar siap melakukan branding dan packaging produk kepada pasar yang diorientasikan kepada pasar ekspor,” jelas Sunarso.

Sesuai dengan tujuan digelarnya BRILIANPRENEUR UMKM Export 2020, acara ini mempertemukan pelaku UMKM dengan 82 calon pembeli dari mancanegara yang berasal dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Timur Tengah, Jepang, Australia dan lain-lain. Kemudian ada pasar online yang menampilkan 573 UMKM peserta yang tersebar melalui 5 marketplace, seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Lazada, dan Shopee, yang bekerja sama dengan Indonesia Mall milik BRI.

“Tidak hanya itu, akan ada UMKM Award, berupa penghargaan kepada UMKM peserta yang memiliki nilai dealing bisnis matching tertinggi dan juga jumlah transaksi bazar online terbanyak,” imbuh Sunarso.

Masih dalam kesempatan yang sama, Sunarso mengatakan BRI sekaligus akan meluncurkan BRI pasar.id, yang merupakan sebuah market sederhana yang dikembangkan BRI yang dapat mempertemukan penjual dan pembeli di pasar pasar tradisional secara digital.

“Kami berharap BRI semakin bisa memfasilitasi pelaku UMKM untuk go global dan memiliki daya saing di tingkat internasional melalui purnaan secara terus menerus,” pungkasnya. 

Turut hadir dan memberi sambutan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang menilai BRILIANPRENEUR UMKM Export 2020 sebagai bentuk dukungan potensi ekspor yang ada sehingga memberi kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ekonomi kreatif semakin banyak dilirik di pasar global. Antusiasme produk UMKM juga makin berkembang. Kita juga mendorong produk UMKM tidak hanya di bidang fesyen, makanan, dan kerajinan, tetapi alat-alat kesehatan, pertanian, dan pertukangan. Inilah sebenarnya tantangan yang harus kita hadapi,” ucap Teten. (CSC)