Jakarta, IDN Times - Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono memastikan transformasi BUMN Karya tak akan dilakukan dalam bentuk penggabungan perusahaan (merger) atau pembentukan induk perusahaan (holding).
Basuki mengatakan, bentuk transformasinya masih dibahas. Adapun rencana transformasi BUMN karya awalnya dilontarkan Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Kalau menurut Pak Erick sih bukan merger. Tanya pak Erick lah nanti. Bukan (holding) juga," kata Basuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Basuki mengatakan, transformasi akan mengarah pada spesialisasi BUMN karya. Namun, belum ada keputusan final dari pemerintah.
"Cuma ada spesialisasi, cuma itu belum (diputuskan)," ucap Basuki.
Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga mengatakan proses transformasi BUMN karya masih ada di tahap awal. Sehingga, pihaknya enggan membeberkan bentuknya.
"Proses transformasi di karya-karya itu masih tahap awal jadi belum bisa dikatakan bagaimana bentuknya," kata Arya kepada awak media.
Adapun transformasi BUMN karya akan melibatkan berbagai pihak, seperti Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, dan sebagainya.
"Jadi arahnya tunggu aja masih berporses nanti kalau sudah ada bentuk-bentuknya bagaimana baru kita sampaikan. Ya itu tunggu saja. Jangan langsung mengatakan wah di merger kan atau bisa apakah namanya nanti holding atau apa kan kita belum tahu," kata Arya.
Adapun BUMN Karya sendiri merupakan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur, baik jalan tol, perumahan, kawasan, dan sebagainya. Berikut daftarnya: