Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Butuh Modal Rp14 Triliun, Proyek Terminal 4 Soetta Batal Dibangun!

Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan proyek terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) batal dibangun.

Proyek itu membutuhkan modal Rp14 triliun. Erick mengatakan, pemerintah tak mau ada pemborosan.

“Kan memang kita harus pastikan seluruh proyek itu efisien, tolak ukurnya jelas, bukan pemborosan. Makanya Terminal 4 kita putuskan dibatalkan, ya,” kata Erick usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (4/11/2024).

1. Perbaikan Terminal 1,2, dan 3 lebih hemat biaya

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Rencana pembangunan terminal baru itu telah mencuat sejak 2018. Tujuannya ialah menambah kapasitas penumpang Bandara Soetta.

Erick mengatakan, untuk mencapai tujuan itu, masih bisa dilakukan dengan perbaikan Terminal 1, 2, dan 3 yang hanya membutuhkan biaya Rp1 triliun.

“Ternyata dengan biaya hanya Rp1 triliun, bukan Rp14 triliun, terminal 1, 2, 3 ini kita bisa maksimalkan dengan memperbaiki daripada jalur juga space-space atau ruang-ruangan yang tadinya mungkin bisa dimaksimalkan, itu kita coba lakukan,” ucap Erick.

2. Mencontoh kesuksesan renovasi Bandara I Gusti Ngurah Rai

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Erick mengatakan, ada cerita sukses renovasi bandara dengan tujuan menambah kapasitas penumpang, seperti yang dilakukan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Itu sama juga yang di Bali kemarin kan kita coba ada renovasi kemarin nih Pak Dony waktu itu masih di InJourney, alhamdulillah, sudah jadi sekarang, itu kapasitasnya bisa naik menjadi 32 juta yang tadinya mungkin di 23-25 sudah maksimal,” kata Erick.

3. Erick mau proyek BUMN efisien agar terhindar dari korupsi

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pada intinya, Erick menegaskan semua proyek BUMN harus efisien demi terhindar dari tindak pidana korupsi.

“Jadi kita upayakan untuk efisiensi sehingga semua proyek-proyek yang ada di BUMN benar-benar terukur. Jangan BUMN hanya mikirin proyek-proyek, tapi akhirnya nanti ada kasus-kasus korupsi, itu yang kita coba tangani selama lima tahun terakhir ini,” tutur Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us