Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)
ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)

Intinya sih...

  • Pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi nilai tukar rupiah memengaruhi penurunan cadangan devisa Indonesia.

  • Cadangan devisa Indonesia masih tinggi, setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

  • Bank Indonesia menilai posisi cadangan devisa masih memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2025 tercatat sebesar 152,0 miliar dolar AS. Angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan posisi akhir Juni 2025 yang mencapai 152,6 miliar dolar AS.

"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2025 terjaga tetap tinggi sebesar 152,0 miliar dolar AS, meskipun sedikit turun," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Kamis (7/8/2025).

1. Pembayaran utang dan stabilisasi nilai tukar jadi penyebab

ilustrasi dolar Amerika (unsplash.com/金 运)

Ramdan menjelaskan, penurunan cadangan devisa tersebut antara lain disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global juga turut memengaruhi posisi devisa.

"Dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah," jelasnya.

2. Masih jauh di atas standar kecukupan internasional

ilustrasi dolar (pexels.com/Pixabay)

Meski turun, cadangan devisa Indonesia dinilai tetap tinggi. Nilainya setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional yang sekitar tiga bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," papar Ramdan.

3. BI nilai posisi devisa masih memadai ke depan

Ilustrasi Logo Bank Indonesia. bi.go.id

BI memandang posisi cadangan devisa masih memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, didasarkan pada prospek ekspor yang tetap terjaga, surplus pada neraca transaksi modal dan finansial, serta persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik.

"Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tambahnya.

Editorial Team