China Bakal Perketat Izin Ekspor Mobil Listrik ke Luar Negeri

- China akan menerapkan lisensi ekspor mobil listrik mulai 1 Januari 2026
- Ekspor mobil listrik China meningkat pada 2024, dengan penjualan mencapai 5,9 juta unit
- Direktur Ford menyebut mobil listrik China mendapat dukungan besar dari pemerintah dan mendominasi pasar global
Jakarta, IDN Times - Kementerian Komersial China mengumumkan rencana untuk menetapkan lisensi ekspor bagi mobil listrik mulai 1 Januari 2026. Kebijakan ini untuk meningkatkan kualitas penjualan mobil listrik buatan China di luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas mobil listrik China terus meningkat di sejumlah negara dunia. Sejumlah mobil listrik China terus berekspansi dan mendirikan pusat produksi mobilnya sejumlah negara.
1. Berusaha tingkatkan kualitas mobil listrik yang diekspor

Direktur Peneliti Kebijakan di Pusat Penelitian Teknologi Otomotif China, Wu Songquan menyebut, kebijakan ini untuk mendorong peningkatan kualitas mobil listrik ekspor dari China. Langkah ini untuk meningkatkan kepercayaan dunia pada produk mobil listrik China.
“Sama seperti merek mobil internasional lainnya yang sudah mendapatkan pengakuan global lewat kualitasnya yang tinggi, mobil listrik dari China juga harus membangun standar proses dan mencapai ekspor kualitas tinggi dalam operator independennya,” ujarnya, dikutip dari Drive.
Penetapan lisensi ekspor ini untuk memastikan semua mobil yang diekspor sudah memiliki persyaratan untuk dukungan purna jual. Dengan regulasi ini, pabrik manufaktur otomotif dan perusahaan harus mendapatkan izin sebelum mengekspor mobilnya ke luar China.
2. Ekspor mobil listrik China meningkat pada 2024

Pada 2024, ekspor mobil listrik China terus meningkat. Produsen mobil asal China berhasil mengirimkan 5,9 juta mobil listrik ke luar negeri pada 2024 yang naik dua kali lipat dibandingkan volume ekspor pada 2022, dilansir Mexico Business News.
Pada 2023, China mampu mengungguli Jepang sebagai eksportir mobil terbesar di dunia. Kenaikan ekspor mobil China ini didominasi oleh penjualan mobil penumpang yang mengalami kenaikan dari awalnya hanya 2,5 juta menjadi lebih dari 4,9 juta kendaraan.
3. CEO Ford sebut mobil listrik China mendapat dukungan dari pemerintah
CEO Ford, Jim Farley mengatakan, China memang mendominasi pasar mobil listrik global. Menurutnya, tidak ada kompetisi berarti dari perusahaan otomotif Amerika Serikat, seperti Tesla, General Motors, dan Ford di sektor mobil listrik.
“Tidak ada kompetisi berarti dari Tesla, GM, dan Ford dengan apa yang kami lihat dari China. Ini sudah jelas mendominasi pasar mobil listrik global. China mampu sukses karena alasan yang baik dan mendapat dukungan dari pemerintahnya. Mereka memiliki inovasi yang baik dengan harga murah,” ujarnya, dikutip dari Business Insider.
Farley menyebut, ratusan perusahaan mobil listrik di China mendapatkan dukungan dari pemerintah lokal. Mereka diberikan subsidi yang besar dan membawa keuntungan besar bagi tumbuhnya perusahaan mobil baru.