Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Terpusat pada Suatu Negara

Sistem ekonomi terpusat merupakan sistem di mana pemerintah mengendalikan semua aspek perekonomian, mulai dari kepemilikan alat produksi hingga penetapan harga. Dengan sistem ini, pemerintah berupaya menciptakan keadilan sosial dan stabilitas, serta mengurangi pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja.
Namun, meskipun memiliki tujuan yang baik, sistem ini memiliki beberapa kekurangan, seperti minimnya inovasi dan efisiensi akibat tidak adanya persaingan antar perusahaan. Negara yang menerapkan sistem ekonomi terpusat biasanya memiliki sistem pemerintahan yang bersifat komunis.
Meski Indonesia tidak menganut sistem ini, berikut adalah beberapa ciri-ciri dari sistem ekonomi yang sudah IDN Times rangkum di bawah ini. Yuk, simak!
1. Kepemilikan negara atas alat produksi

Ciri utama dari sistem ekonomi terpusat adalah bahwa hampir semua alat produksi—termasuk tanah, pabrik, mesin, dan sumber daya alam—dimiliki oleh negara. Dalam sistem ini, kepemilikan pribadi sangat dibatasi, dan individu maupun perusahaan swasta tidak memiliki hak atau kebebasan untuk mengendalikan alat-alat produksi tersebut.
Pemerintah memainkan peran yang sangat penting dalam mengatur semua aktivitas ekonomi melalui kepemilikan dan pengelolaan langsung atas sumber daya, sehingga setiap keputusan terkait produksi dan distribusi ditentukan oleh pemerintah.
2. Perencanaan ekonomi oleh pemerintah

Sistem ekonomi terpusat ditandai dengan adanya perencanaan ekonomi yang terperinci oleh pemerintah. Pemerintah menetapkan berbagai target produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa melalui rencana ekonomi nasional yang biasanya disusun untuk periode tertentu, seperti lima atau sepuluh tahun.
Rencana ini mencakup berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga industri, dan mengarahkan bagaimana sumber daya harus digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi nasional yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pemerintah dapat memastikan bahwa semua aspek ekonomi terintegrasi dan berjalan sesuai rencana.
3. Penentuan harga oleh pemerintah

Dalam sistem ini, harga barang dan jasa tidak ditentukan oleh mekanisme pasar, tetapi ditetapkan langsung oleh pemerintah. Penetapan harga ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk biaya produksi dan tujuan ekonomi yang ingin dicapai, seperti menjaga kestabilan harga dan memastikan distribusi yang adil.
Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk mencegah inflasi atau deflasi yang ekstrem serta untuk menjamin bahwa barang-barang pokok tetap terjangkau bagi seluruh masyarakat, sehingga tidak ada kelompok yang dirugikan.
4. Tidak ada persaingan pasar

Karena semua aktivitas ekonomi diatur oleh pemerintah, sistem ekonomi terpusat tidak memiliki persaingan pasar. Pemerintah mengelola produksi dan distribusi barang tanpa adanya kompetisi antarperusahaan.
Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya inovasi dan efisiensi dalam produksi, karena perusahaan tidak memiliki insentif untuk meningkatkan kualitas produk atau menekan biaya. Dalam situasi ini, inovasi yang sering kali lahir dari persaingan menjadi sangat minim, dan hal ini bisa berdampak negatif pada kemajuan teknologi dan peningkatan layanan.
5. Pengendalian distribusi sumber daya

Sistem ekonomi terpusat memberi pemerintah kekuasaan untuk mengendalikan distribusi sumber daya dan barang secara merata di seluruh masyarakat. Pemerintah menentukan siapa yang akan mendapatkan sumber daya tertentu, dengan tujuan untuk mencapai keadilan sosial dan mengurangi ketimpangan ekonomi.
Misalnya, pemerintah dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk sektor-sektor penting seperti kesehatan dan pendidikan, guna memastikan bahwa semua warga negara mendapatkan akses yang sama terhadap layanan dasar dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Pembatasan perdagangan internasional

Negara yang menerapkan sistem ekonomi terpusat biasanya juga mengontrol perdagangan internasional dengan sangat ketat. Ekspor dan impor barang serta jasa diatur oleh pemerintah untuk melindungi ekonomi domestik dan memastikan bahwa rencana ekonomi nasional tidak terganggu oleh pengaruh eksternal.
Pembatasan ini sering kali bertujuan untuk menjaga kemandirian ekonomi, sehingga negara tersebut tidak terlalu bergantung pada negara lain. Dalam beberapa kasus, hal ini juga dilakukan untuk melindungi industri lokal dari persaingan asing yang bisa merugikan.
7. Keterbatasan kebebasan ekonomi individu

Ciri terakhir dari sistem ekonomi terpusat adalah bahwa kebebasan ekonomi individu sangat terbatas. Pemerintah menentukan jenis pekerjaan yang boleh dilakukan, besaran gaji, dan bahkan tempat tinggal warganya.
Kebijakan ini diterapkan untuk memastikan bahwa setiap individu berkontribusi pada tujuan ekonomi nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Akibatnya, ruang untuk inisiatif pribadi dalam menjalankan bisnis atau usaha sangat kecil, dan ini bisa mengurangi motivasi individu untuk berinovasi atau mengejar peluang yang lebih baik.
Sistem ekonomi terpusat menempatkan pemerintah sebagai pengelola utama dalam perekonomian, dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Meskipun sistem ini menawarkan keuntungan dalam hal distribusi yang merata dan kontrol ketat terhadap sumber daya, tantangan seperti kurangnya efisiensi, inovasi, dan kebebasan individu tetap menjadi isu yang perlu dihadapi. Dalam menghadapi tantangan ini, banyak negara yang menganggap penting untuk menemukan keseimbangan antara kontrol pemerintah dan kebebasan ekonomi individu.
Penulis: Syifa Putri Naomi