Curhat PHRI Bekasi: Terpuruk Usai Pemerintah Lakukan Efisiensi

- Banyak yang terdampak akibat efisiensi, namun situasi saat ini lebih baik dibanding masa pandemik pada 2020 lalu
- Dinilai sudah cukup membaik, tingkat ekonomi di industri pariwisata sudah semakin membaik
- Mempersiapkan momen Natal dan Tahun Baru 2026, para pengelola hotel khususnya di Kota Bekasi harus selalu memberikan pelayanan hingga kegiatan yang unik agar menarik konsumen
Bekasi, IDN Times - Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi mengaku terpuruk setelah pemerintah melakukan efisiensi.
Anggota BPC PHRI Kota Bekasi, Riza Bayu Aji mengatakan, hampir seluruh pengelola hotal saat ini terpuruk dengan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah saat ini.
"Sebagai perbandingan, dulu satu kementerian bisa 24 agenda, sekarang hanya dua sampai lima agenda. Itu sangat-sangat jauh," kata Riza, Kamis (20/11/2025).
1. Banyak yang terdampak akibat efisiensi

Meski terdampak, Riza mengatakan situasi saat ini lebih baik dibanding masa pandemik pada 2020 lalu.
"Kalau COVID itu totally stop, ya. Kalau efisiensi, masih ada gerakan 30 persen sampai 40 persen. Kalau COVID mungkin hanya 10 persen sampai 15 persen," kata dia.
Dia juga berpendapat, efisiensi tidak hanya berdampak kepada bisnis perhotelan. Namun juga berdampak kepada sektor pendukung.
"Pada saat membuat kebijakan efisiensi, setidaknya berpikir efeknya kepada siapa saja. Di luar hotel ada supplier sayur, ada transportasi, ada industri kecil jajanan pasar. Itu sangat berefek, jadi tidak hanya hotelnya," jelas dia.
Dia juga berharap, pemerintah dapat melakukan kajian kembali terkait efisiensi anggaran.
2. Dinilai sudah cukup membaik

Sementara, Ketua BPC PHRI Kota Bekasi, Yogi Kurniawan juga merasakan dampak yang sama. Namun, menurutnya, kondisi ekonomi saat ini sudah terus menunjukkan hal positif.
"Tapi beberapa waktu belakangan ini tingkat ekonomi di industri pariwisata sudah semakin membaik. Kami berharap ke depan akan terus membaik, dan industri pariwisata tidak boleh menyerah dengan kondisi apa pun dan harus tetap adaptif," kata dia.
3. Mempersiapkan momen Natal dan Tahun Baru 2026

Yogi juga meminta para pengelola hotel khususnya di Kota Bekasi harus selalu memberikan pelayanan hingga kegiatan yang unik agar menarik konsumen.
Terlebih, lanjut Yogi, sebentar lagi terdapat momen Natal dan Tahun Baru 2026 yang biasanya ramai pengunjung.
"InsyaAllah kami akan berusaha mempersiapkan hotel dan restoran di Kota Bekasi untuk menyambut tahun baru 2026 dengan sebaik-baiknya," kata Yogi.
Yogi optimistis sektor ekonomi di Kota Bekasi dapat kembali meningkat dengan semangat juang dan pantang menyerah.














