Memahami Order Book dan Beberapa Istilahnya dalam Saham

Ada 6 istilah dalam order book!

Di dalam dunia saham, terdapat istilah yang disebut sebagai order book. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah order book ini. 

Nah, untuk bisa menganalisis dan mengamati informasi perdagangan yang terdapat pada pasar saham, maka kamu perlu memahami istilah order book ini. Simak uraian di bawah ini untuk penjelasan lebih lengkap.

1. Apa itu order book?

Memahami Order Book dan Beberapa Istilahnya dalam SahamIlustrasi aplikasi perdagangan saham. (Pixabay.com/Firmbee)

Order book merupakan daftar elektronik yang memuat pesanan beli dan jual atau keuangan tertentu yang telah diatur oleh tingkat harga untuk instrumen sekuritas. Order book berisi jumlah saham pada setiap titik harga yang ditawarkan.

Umumnya, order book memiliki sifat yang dinamis karena selalu diperbarui secara real-time sepanjang hari. Sehingga kamu dapat melihat pergerakan harga saham pada hari tersebut.

2. Fungsi order book

Memahami Order Book dan Beberapa Istilahnya dalam SahamIlustrasi trading saham (pexels.com/D'vaughn Bell)

Order book memiliki beberapa fungsi di antaranya yaitu:

  • Dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat.
  • Untuk menunjukkan ketidakseimbangan pesanan yang dapat memberi petunjuk arah saham dalam jangka waktu yang sangat singkat.
  • Untuk membantu trader dalam menentukan potensi level support dan resisten dalam sebuah saham.

Baca Juga: 8 Perbedaan Saham dan Obligasi, Wajib Tahu Sebelum Investasi

3. Istilah-istilah dalam order book

Memahami Order Book dan Beberapa Istilahnya dalam Sahamilustrasi seseorang memantau grafik pergerakan saham (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Dalam order book, terdapat banyak istilah asing yang mungkin akan membingungkan bagi trader pemula atau yang baru pertama kali menjajaki dunia saham. Oleh karena itu sebelum kamu melakukan transaksi jual beli saham, pahami terlebih dahulu beberapa istilahnya.

Meskipun di setiap sekuritas mempunyai tampilan order book yang berbeda, namun perbedaan tersebut tidak terlalu jauh.Nah, berikut beberapa istilah dalam order book yang perlu kamu ketahui:

  • Bid

Istilah bid dikenal pula dengan permintaan. Istilah ini digunakan saat kamu ingin membeli saham dengan harga lebih rendah dari pada harga terakhir. 

Dalam kolom bid, kamu akan melihat bid volume yang menunjukkan jumlah lot saham yang ingin dibeli oleh para investor. Jika ingin membeli, kamu bisa memasukkan harga yang diinginkan atau disebut juga dengan bid price.  

  • BFREQ/#

Istilah atau simbol ini memiliki arti bahwa jumlah transaksi pemesanan pada harga tersebut masih aktif atau open. Simak contohnya berikut ini. 

Misal pada harga Rp1.200 terdapat 55375 lot, sementara itu bfreq bernilai 136. Hal ini berarti bahwa ada 136 pemesanan yang berjumlah 55375 lot. Hal tersebut menandakan bahwa seorang trader dapat melakukan order sebanyak 1 kali atau meng-klik bid beberapa kali.

  • BVOL/BLOT

Simbol ini merupakan singkatan dari bid volume atau bid lot. Pada kolom ini, akan ditampilkan jumlah lot saham yang mengantri di harga bid. Bvol akan berkurang apabila terdapat trader yang menjual sahamnya di harga bid.

Saat bvol mencapai angka 0, maka harga saham akan turun. Semakin banyak yang menjual saham maka semakin rendah harga saham tersebut.

  • Offer/ask

Istilah ini merupakan kebalikan dari bid, yaitu harga penawaran jual. Biasanya kolom ini akan menampilkan harga offer terendah sampai dengan tertinggi. 

  • OVOL/AVOL

Istilah ini merupakan singkatan dari offer volume atau ask volume. Di dalam kolom ovol akan menampilkan jumlah lot offer di harga tertentu yang masih belum terjual atau open.

  • OFREQ/AFREQ

Istilah ini berfungsi untuk menampilkan jumlah dari penawaran order yang masih aktif. Misalnya pada kolom ini bernilai 5 dan harga ask bernilai Rp1.500, berarti terdapat 5 orang trader yang offer di harga Rp1.500.

4. Cara kerja order book

Memahami Order Book dan Beberapa Istilahnya dalam SahamIlustrasi pergerakan saham (Unsplash/Joshua Mayo)

Di dalam order book, harga dalam kolom bid dan ask/offer  akan saling bergeser. Jika order pada baris bid telah habis, maka harga bid yang habis tersebut akan membentuk harga jual yang baru dan pindah ke baris ask paling atas.Kemudian bid di bawahnya akan naik ke atas dan membentuk harga beli baru sehingga menyebabkan harga turun.

Dan sebaliknya, apabila order di baris ask paling atas sudah tereksekusi habis, maka harga ask yang habis tersebut akan membentuk harga beli yang baru dan pindah ke baris bid paling atas. Kemudian harga ask di bawahnya akan naik ke atas dan membentuk harga jual baru sehingga menyebabkan harga saham naik. 

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Order Status dalam Transaksi Saham 

Itulah penjelasan mengenai order book dalam investasi saham beserta istilah-istilahnya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam memahami berbagai istilah dalam transaksi saham, ya!

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya