Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AHY Ungkap Lebih 140 Ribu Rumah di Sumatra Hancur Akibat Bencana

WhatsApp Image 2025-12-18 at 19.24.11 (1).jpeg
Serikat Petani Indonesia (SPI) ketika meninjau lokasi banjir di Aceh. (Dokumentasi Serikat Petani Indonesia (SPI) untuk IDN Times)
Intinya sih...
  • Perbaikan rumah disesuaikan tingkat kerusakan - Setiap kategori kerusakan rumah memerlukan pendekatan dan biaya penanganan yang berbeda.
  • Pemerintah siapkan lahan untuk hunian sementara dan tetap - Pemerintah menaruh perhatian besar pada aspek relokasi, dengan memastikan ketersediaan lahan untuk hunian sementara bagi warga terdampak.
  • Penataan ruang jadi dasar rekonstruksi pascabencana - Penataan ruang menjadi dasar sebelum pembangunan dilakukan kembali agar hasil rekonstruksi lebih tertata dan berkelanjutan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan lebih dari 140 ribu rumah mengalami kerusakan hingga hancur akibat bencana di sejumlah wilayah Sumatra.

Dia menyampaikan penanganan sektor perumahan membutuhkan perhitungan teknis yang lebih rinci karena tingkat kerusakan rumah sangat beragam, mulai dari rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, hingga hilang atau hanyut.

"Untuk perumahan, ini lebih membutuhkan perhitungan yang lebih teknis lagi. Karena misalnya terdata 140 ribu lebih rumah itu rusak atau hancur," kata dia di Jakarta, Jumat (19/12/2025).

1. Perbaikan rumah disesuaikan tingkat kerusakan

WhatsApp Image 2025-12-18 at 14.52.15.jpeg
Bendera putih di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Dia menjelaskan, setiap kategori kerusakan rumah memerlukan pendekatan dan biaya penanganan yang berbeda. Perbaikan rumah rusak ringan tidak dapat disamakan dengan rumah rusak berat, terlebih dengan rumah yang harus dibangun ulang dari nol.

"Tentunya perbaikan kerusakan ringan tidak sama dengan kerusakan berat apalagi membangun baru. Nah ini juga sedang dihitung," ujar pria yang akrab disapa AHY itu.

2. Pemerintah siapkan lahan untuk hunian sementara dan tetap

WhatsApp Image 2025-12-17 at 11.17.04_fdfe9143.jpg
Potret Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025) pasca diterjang banjir pada Rabu (26/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Selain perbaikan, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada aspek relokasi. Menurutnya, pembangunan kembali tidak boleh dilakukan di lokasi yang masih rawan bencana karena berisiko menimbulkan dampak serupa di kemudian hari.

AHY menyampaikan langkah awal yang harus dipastikan adalah ketersediaan lahan untuk hunian sementara bagi warga terdampak. Selanjutnya, hunian tetap akan direlokasi ke wilayah yang dinilai lebih aman dari ancaman bencana.

"Nah ini butuh kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah daerah. Ingat, pemerintah daerah juga dalam kondisi yang masih terus berusaha untuk bangkit juga di sana-sini, tetapi perlu dan terus kita dukung agar semakin kokoh untuk bisa jernih memetakan," kata dia.

3. Penataan ruang jadi dasar rekonstruksi pascabencana

WhatsApp Image 2025-12-17 at 11.17.03_4f19a3a3.jpg
Potret Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025) pasca diterjang banjir pada Rabu (26/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Menurut AHY, tahapan pascatanggap darurat harus diawali dengan kesiapan lahan dan kepastian tata ruang. Penataan ruang menjadi dasar sebelum pembangunan dilakukan kembali agar hasil rekonstruksi lebih tertata dan berkelanjutan.

Pemerintah menargetkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi tidak hanya mengembalikan kondisi seperti semula.

"Kita berharap tidak hanya membangun kembali, tetapi membangun lebih baik dan lebih punya daya tahan terhadap bencana," ujar AHY.

Share
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in Business

See More

Mitos vs Fakta: Semua Bisnis Wajib Aktif di Semua Media Sosial

20 Des 2025, 01:10 WIBBusiness