Daftar Bisnis Nicholas Saputra, Penginapan hingga Kafe

Salah satu bisnis Nicholas Saputra yang cukup terkenal adalah Terrario Tangkahan. Bisnis yang mulai dibangun pada 2018 ini berwujud sebuah penginapan eksklusif yang berada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Konsepnya eco-lodge, dibuat untuk wisatawan yang ingin menyatu dengan alam.

Sejalan dengan kecintaannya terhadap lingkungan, pria yang akrab disapa Nicsap ini membangun Terrario dengan pendekatan ramah alam. Di sini, dia menggunakan banyak material seperti kayu dan bangunan yang menyatu dengan lanskap sekitar. Penginapan ini punya vibe yang sangat tenang, natural, sekaligus estetis.

Awalnya, tak banyak orang tahu bahwa Terrario Tangkahan adalah milik Nicholas Saputra. Namun, hal tersebut mulai terungkap setelah Nicholas beberapa kali terlihat mempromosikan bisnis penginapannya itu lewat akun media sosial pribadinya.

Tak puas dengan bisnis penginapan, Nicholas Saputra merambah ke industri kuliner. Diketahui, ia memiliki sebuah kafe dan toko roti di Ubud, Bali yang bernama Fas.a.Fas Bakery & Cafe. Bisnis F&B milik Nicholas ini pertama kali dibuka pada tahun 2024.

Fas.a.Fas Bakery & Cafe menawarkan pengalaman yang cukup berbeda dibanding tempat lain. Selain desain interiornya yang menawan, ada banyak menu yang ditawarkan. Tak hanya kopi dan pastry, ada beragam pilihan hidangan lain yang juga bisa dicoba.

Beralih ke dunia sinematik, Nicholas Saputra diketahui memiliki production house (PH) bernama Talamedia. Sebelumnya, PH ini dikenal dengan nama Tanakhir Films.

Rumah produksi ini didirikan Nico bersama rekannya, Mandy Marahimin pada tahun 2013. Menurut laman resmi Talamedia, fokusnya adalah menghasilkan film untuk khalayak luas dan memberikan ruang bagi para talenta andal untuk berkembang.

Selain menjadi salah satu pendiri, Nicholas Saputra juga berperan sebagai produser di Talamedia. Peran ini membuatnya memiliki ruang kreatif lebih luas dan tetap bisa berkarya tanpa harus selalu tampil di depan kamera. Salah satu proyek yang pernah diikutinya adalah film dokumenter bertema lingkungan dengan judul Semes7a.

Nicholas Saputra memiliki bisnis wewangian yang diberi nama Unke Naru. Kata Unke diambil dari bahasa Manado yang berarti "anak kesayangan". Sementara kata Naru berasal dari bahasa Jepang yang artinya "terus berkembang".

Parfum Unke Naru tersedia dalam berbagai varian yang bisa digunakan pria maupun wanita. Berdasarkan laman resminya, harga parfum Unke Naru dibanderol cukup terjangkau dengan kemasan yang menarik pula.

Itulah deretan bisnis Nicholas Saputra yang menjadi salah satu sumber kekayaan di luar kariernya sebagai seorang aktor.