Data Bocor Ungkap Sederet Orang Kaya Dunia Ini Mangkir Pajak

ProPublica tidak mengungkapkan bagaimana mereka memperoleh data tersebut. Namun mengaku memiliki data pengembalian pajak dari ribuan orang terkaya di negara itu, yang mencakup data lebih dari 15 tahun, menurut Market Watch, Selasa (8/6/2021).

Sementara itu, merupakan hal ilegal bagi IRS untuk memberikan data pengembalian pribadi dari setiap individu.

Namun dalam laporannya, ProPublica mengatakan telah menjangkau semua individu yang disebutkan dalam laporan, dan dari mereka yang bersedia berkomentar, semuanya mengatakan bahwa mereka membayar pajak yang harus dibayar.

Dalam catatan pajak itu dijelaskan bagaimana para orang super kaya meminimalkan pajak. Di mana caranya termasuk kadang-kadang dengan mengambil pinjaman menggunakan kepemilikan saham mereka sebagai jaminan.

“Tak satu pun dari aktivitas itu ilegal,” kata ProPublica.

Menurut analisis catatan pajak ProPublica, dikutip CNet, 25 orang terkaya di AS mengumpulkan kekayaan 1,1 triliun dolar AS pada 2018. Total itu setara dengan kekayaan 14,3 juta penerima upah rata-rata AS. Namun, para penerima upah itu akan membayar pajak sekitar 143 miliar dolar AS, 75 kali lipat dari 1,9 miliar dolar AS yang dibayarkan oleh 25 orang Amerika terkaya pada 2018.

Di AS, pemerintah federal hanya mengenakan pajak penghasilan. Pajak penghasilan ini mencakup upah, dividen dari saham, bunga dari obligasi, dan hasil penjualan instrumen keuangan. Hasilnya, ketika seorang miliarder memegang saham yang nilainya meroket, kekayaan itu tidak akan dikenakan pajak dengan sendirinya.

Para orang kaya bisa menghindari pajak dengan cara mengambil nilai dari saham perusahaan tanpa menjualnya dengan menggunakannya sebagai jaminan pinjaman. Dana dari pinjaman tidak dikenakan pajak karena harus dibayar kembali.