Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gojek-Tokopedia Jadi Deal Merger?

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Dua startup unicorn asal Indonesia, Tokopedia dan Gojek akhirnya sepakat untuk bergabung alias merger. Hal tersebut terungkap setelah adanya laporan yang menyebut bahwa keduanya telah menandatangani perjanjian untuk merger.

“Tokopedia dan Gojek telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) terkait perjanjian merger," tulis laporan tersebut, seperti dikutip IDN Times dari techinasia.com, Selasa (9/3/2021).

Kabar perkawinan dua unicorn ini berembus sejak cukup lama. Mereka bahkan akan segera melantai di bursa saham, setelah merger ini terwujud.

1. Pembagian saham: Gojek 60 persen

Dok. IDN Times

Laporan itu juga menyatakan, pemegang saham Gojek akan berhak memiliki 60 persen saham di perusahaan hasil merger dengan Tokopedia tersebut.

Sementara Tokopedia akan memiliki sisa saham atau sebanyak 40 persen saham dari perusahaan hasil merger itu.

Hingga berita ini diluncurkan, baik pihak Gojek maupun Tokopedia belum memberikan tanggapannya atas laporan tersebut. 

2. Menambah valuasi perusahaan hingga 40 miliar dolar Amerika Serikat (AS)

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Jika merger itu benar terjadi, maka entitas gabungan antara Tokopedia dan Gojek bakal memiliki valuasi antara 35 miliar dolar AS hingga 40 miliar dolar AS atau setara dengan Rp575,9 triliun.

Entitas gabungan Tokopedia dan Gojek juga disebut-sebut bakal mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bakal menjadi perusahaan publik dengan nilai paling besar ketiga setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

3. Pemerintah menyambut positif

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya diberitakan, pemerintah mengaku menyambut positif adanya rencana merger Tokopedia dan Gojek tersebut lantan dianggap bisa memberikan manfaat baik untuk iklim perekonomian Indonesia.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, salah satu manfaat positifnya adalah masyarakat bisa memiliki sebagian perusahaan tersebut dengan membeli sahamnya.

“Dari berbagai unicorn yang ada ini belum melantai di bursa. Sehingga kalau ada 1, 2, yang bisa melantai di bursa tentu transparansinya akan baik dan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa ikut memiliki,” ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Septi Riyani
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us