Di APEC, Prabowo Ungkap RI Butuh Investasi Rp9.542 T untuk Hilirisasi

- Presiden Prabowo mengundang investor asing untuk investasi di Indonesia sebesar Rp600 miliar dolar AS atau setara Rp9.542 triliun untuk mengembangkan hilirisasi 26 komoditas.
- Prabowo menekankan pentingnya peran sektor bisnis dan wirausahawan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan global.
- Prabowo memberikan jaminan akan melindungi semua investasi yang masuk ke Tanah Air, termasuk menjamin kondisi ekonomi Indonesia tetap stabil dan menguntungkan.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia perlu investasi sekitar Rp600 miliar dolar AS atau setara Rp9.542 triliun (kurs Rp15.904 per dolar AS) untuk mengembangkan hilirisasi pada 26 komoditas di Indonesia.
Oleh karena itu, ia mengundang para pengusaha di kawasan Pasifik untuk berinvestasi di Indonesia mengingat potensinya yang luar biasa di berbagai sektor seperti perikanan, budidaya, perairan, dan industri pengolahan.
"Kami menghitung bahwa kami membutuhkan investasi sekitar 600 miliar dolar AS, dan kami mengundang peserta asing untuk datang dan mengambil bagian dalam hal ini," ucap Prabowo dalam APEC CEO Summit Peru dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, dikutip, Sabtu (16/11/2024).
1. Banyak perusahaan sudah terlibat dalam perekonomian nasional

Prabowo menambahkan, banyak perusahaan telah terlibat dalam perekonomian Indonesia selama bertahun-tahun. Di sisi lain, ia mendorong lebih banyak eksplorasi minyak dan gas serta mineral lainnya.
"Indonesia terbuka untuk lebih banyak bisnis. Saya bertekad melindungi semua investasi untuk memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan dan terlibat dalam organisasi ekonomi besar dunia untuk menciptakan kesejahteraan bersama," ujar Prabowo.
2. Pentingnya peran sektor bisnis dan wirausahawan

Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran sektor bisnis dan wirausahawan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Serta mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan global.
Menurutnya, kegiatan ekonomi dan peran komunitas bisnis menjadi motor penggerak utama untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
"Tanpa partisipasi aktif dari sektor ekonomi, kita tidak bisa mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan,” ungkap Prabowo.
3. Ekonomi Indonesia berdaya tahan pasca-COVID-19

Prabowo pun memberikan jaminan akan melindungi semua investasi yang masuk ke Tanah Air, termasuk menjamin kondisi ekonomi Indonesia tetap stabil dan menguntungkan. Hal ini tercemin dari sejumlah kebijakan ekonomi dan fiskal yang telah diterapkan beberapa tahun terakhir tetap terjaga prudent.
"Kami berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi bahkan setelah COVID-19. Pertumbuhan ekonomi kami sekitar 5 persen lebih tinggi dari rata-rata global dan inflasi kami berada pada 2 persen," tegas Prabowo.
Indonesia, kata Presiden, juga telah membangun beberapa Kawasan Ekonomi Khusus, yang masih akan terus ditambah, guna mengundang masuknya teknologi terdepan yang modern dan maju.
“Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa, katakanlah, dalam program perikanan yang terencana dengan baik, budidaya perairan, dan banyak industri pengolahan,” paparnya.