Di Tangan Jokowi, Investasi Asing di RI Cetak Rekor Sejarah

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa capaian investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) di Indonesia pada kuartal III-2022 menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.
Bahlil mengatakan bahwa penanaman modal asing sepanjang kuartal III mencapai Rp168,9 triliun (54,9 persen), tumbuh 3,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan tumbuh 63,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
"Pertumbuhannya secara qtq (kuartal ke kuartal) tumbuh 3,5 persen dan secara year-on-year (tahunan) tumbuh 63,6 persen. Ini terbesar dalam sepanjang sejarah. Jadi luar biasa sekali," katanya dalam konferensi pers realisasi investasi di Kantor Kementerian Investasi, Senin (24/10/2022).
1. Bukti kepercayaan dunia terhadap iklim investasi di Indonesia

Dia menjelaskan meroketnya investasi asing di Indonesia disebabkan oleh stabilitas perpolitikan di dalam negeri, serta kepercayaan investor asing terhadap pemerintah Indonesia.
"Ada juga trust (kepercayaan) kepemimpinan Bapak Presiden (Jokowi), kemudian fokus pemerintah dalam konsisten untuk membangun arah kebijakan investasi," ujarnya.
2. Daftar 5 besar negara paling banyak investasi di Indonesia

Berikut 5 besar realisasi triwulan III berdasarkan negara:
- Singapura 3,8 miliar dolar AS (32,5 persen)
- China 1,6 miliar dolar AS (13,3 persen)
- Jepang 1,0 miliar dolar AS (8,7 persen)
- Hong Kong 1,0 miliar dolar AS (8,7 persen)
- Malaysia 9 juta dolar AS (7,7 persen)
Berikut 5 besar realisasi januari-september 2022 berdasarkan negara:
- Singapura 10,5 miliar dolar AS (31,6 persen)
- China 5,2 miliar dolar AS (15,5 persen)
- Hong Kong 3,9 miliar dolar AS (11,7 persen)
- Jepang 2,8 miliar dolar AS (8,3 persen)
- Malaysia 2,2 miliar dolar AS (6,6 persen)
3. Penanaman modal dalam negeri alami penurunan

Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercapai Rp138,9 triliun (45,1 persen), turun 0,05 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, tapi tumbuh 22,5 persen secara year-on-year.
"Memang PMA-nya lagi cinta mungkin sama NKRI. NKRI sekarang, republik ini seperti cewek cantik yang lagi disukai sama investor asing untuk membangun investasi di Indonesia," tambah Bahlil.