Dikritik Erick Thohir, Telkom Isyaratkan Bakal Genjot Sektor Digital
Jakarta, IDN Times - Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Arif Prabowo mengisyaratkan transformasi perusahaan dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan. Menurutnya, Telkom akan mengembangkan sektor digital business.
"Ke depan, bukan konvergensi tapi kita melakukan transformasi dari telco company jadi digital company. Tanpa menghilangkan telco-nya. Ke depan kita tidak hanya mengandalkan connectivity tapi kita harus punya beberapa platform digital," kata Arif di Sudirman, Jakarta, Senin (24/2).
Sebab, sektor bisnis digital dinilai memiliki pasar sangat besar. "Di situlah nanti kita bermain, baik di consumer maupun enterprise," imbuh Arif.
Hal ini disampaikan Arif usai Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyentil Telkom. Erick mengkritik Telkom yang dianggap berlaku sebagai 'penonton' di tengah kemajuan teknologi dan hanya mengandalkan anak usahanya, Telkomsel.
1. Telkom akan merambah semua sektor digital
Saat ini, Telkom sudah memiliki beberapa usaha digital seperti XSight untuk layanan big data, TelkomCloud untuk layanan komputasi digital, atau cloud system, serta juga data center seperti NeuCentrIX. Namun, hal itu dinilai Arif masih kurang.
"Permasalahan sekarang ini apa yang kita miliki harus dipercepat. Artinya apakah cukup sampai situ? Gak. Kita harus merambah sektor-sektor lain," ujarnya.
2. Butuh percepatan transformasi digital
Untuk merambah lebih luas sektor digital, percepatan diperlukan oleh Telkom untuk transformasi perusahaannya. Dengan demikian, Arif berharap Telkom dapat lebih menjangkau banyak pelanggan.
"Itu nanti jadi peluang kita di 2020. Artinya kita harus mempercepat digital transformasi kita itu bisa kita utilize atau penuhi untuk beberapa segmen pelanggan," katanya.
3. Kritik Erick Thohir untuk Telkom
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengkritik Telkom. Ia tidak ingin Telkom hanya menjadi penonton tanpa melakukan inovasi bisnis yang sesuai dengan perkembangan zaman.
"Saya ingin mereka bisa mentransformasi diri dengan yang terjadi di era digital. Tidak hanya jadi penonton," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Kamis (20/2).
Ia menyayangkan potensi Telkom di bidang jaringan dan data saat ini tidak bisa dioptimalkan dengan baik. Padahal, potensi perseroan bisa membuat mereka memprediksi keinginan masyarakat ke depannya.
"Sayang sekali database ini diambil asing, padahal database ini the new oil. Dengan data, kita bisa prediksi orang Indonesia mau beli baju merah," tutur dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
