Dirut BSI: Daya Beli Kelas Menengah Sentral Buat Perbankan

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunardi, memaparkan rencana besar sepanjang 2025 dalam sektor perbankan.
Dia mengatakan, sektor perbankan bersyukur karena bisa menutup 2024 dengan pertumbuhan yang cukup baik. Namun, rezim suku bunga yang tinggi menjadi tantangan terberat bagi sektor perbankan sepanjang 2025.
"Saya rasa di 2025, karena kita melihat rezim suku bunga tinggi belum bergerak. Artinya dari sisi likuiditas perbankan akan mengalami tantangan yang cukup tinggi," kata Hery Gunardi dalam Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di IDN HQ, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Adapun, Bank Indonesia saat ini memutuskan untuk menurunkan suka bunga acuan atau BJ Rate 25 basis poin pada level 5,75 persen. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pertama 2025.
Di sisi lain, Hery mengatakan, surat berharga negara (SBN) atau obligasi pemerintah yang akan jatuh tempo hingga Rp700 triliun juga menjadi kompetitor bagi para deposan itu sendiri.
Lalu, Bank Indonesia (BI) juga tengah berupaya untuk menarik dana lokal dan seterusnya melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Artinya, dia mengatakan, sektor perbankan saat ini tengah mengalami tantangan dari sisi permintaan (demand). Belum lagi, kata dia kelompok masyarakat yang berpenghasilan menengah juga tengah mengalami penurunan daya beli.
"Bank mesti hati hati melihat bahwa portofolio terkait segmen segmen ini harus diantisipasi dengan baik kalau tidak ingin mendapatkan pemburukan kualitas," kata dia.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” sebagai forum untuk menjembatani pemahaman akan program unggulan pemerintah yang perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, terutama kalangan millennial dan genZ.
Dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada Rabu dan Kamis (15-16) Januari 2025, bertempat di The Plaza, Amphitheatre di Lantai 3 Kantor Pusat IDN Times dan Menara Global, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950. Setiap sesi akan dihadiri 150-an peserta, future leaders, anak muda.
Penyelenggaraan program ini bersamaaan dengan sekitar 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan bisa menjadi forum informasi kepada publik, sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada anggota kabinetnya dalam Hambalang Retreat, pentingnya komunikasi publik akan program pemerintah.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” dilakukan dalam bentuk 8 (delapan) sesi talkshow yang menghadirkan pembicara sektor pemerintah, swasta dan publik/akademisi. Delapan sesi tersebut: Navigasi Ekonomi Global 2025, Kemandirian Pangan Bukan Sebatas Angan, Investasi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Masa Depan Industri Digital dan Kreatif, Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Kesehatan, Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kepemimpinan Muda dan Inovasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi.
Pada akhir kegiatan akan disampaikan award “Inspiring News Maker of The Year 2024” di berbagai bidang, serta “Climate Warrior Award” untuk 10 anak muda.