Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Disindir Erick Thohir, BUMN Farmasi akan Pangkas Impor Bahan Baku Obat

IDN Times / Auriga Agustina
IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Perusahaan Hoding Farmasi akan menekan impor bahan baku obat-obatan pada 2021 mendatang.

Caranya dengan memproduksi sendiri bahan baku obat-obatan melalui pembangunan pabrik yang dilakukan oleh anggota holding yakni PT Kimia Farma Tbk.

"Tahun 2021 kami bisa mengurangi impor dari 90 persen ke 75 persen," kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, Selasa (21/4).

1. Tingginya bahan baku impor karena tidak tersedia bahan baku dasar di Indonesia

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (Tangkap layar tv parlemen)
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (Tangkap layar tv parlemen)

Dia mengatakan, tingginya kebutuhan impor bahan baku obat-obatan hingga 90 persen disebabkan karena tak tersedianya bahan baku dasar di Indonesia.

"Masalah bahan baku tidak murni hanya farmasi karena permasalahannya di hulu, ini dasar yang berkepentingan. Yang kami bikin adalah active ingredient, bahan bakunya kimia dasar. Kalau di luar sudah established, beda dengan Indonesia," ujarnya.

2. Sulit untuk perusahaan farmasi tidak mengandalkan impor hingga 5 tahun kedepan

Ilustrasi Apotek Kimia Farma. (IDN Times/Imam Rosidin)
Ilustrasi Apotek Kimia Farma. (IDN Times/Imam Rosidin)

Kendati begitu kata Honesti, sulit untuk perusahaan farmasi tidak mengandalkan impor bahkan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan, sehingga yang bisa dilakukan hanya memangkas impor.

Menurutnya hal ini berlaku bukan hanya pada perusahaan BUMN, tetapi juga pihak swasta, sebab secara nasional saja BUMN hanya menguasai 7-10 persen market share.

"Yang kami lakukan sudah bikin roadmap  dan pemerintah perlu memotivasi industri kimia dasar untuk mulai memikirkan bahan baku farmasi. KPI jangan ke farmasi BUMN saja tapi semua farmasi Indonesia minimal bisa produksi bahan baku untuk produknya sendiri, itu bisa juga dilakukan kolaborasi," ujarnya.

3. Erick Thohir prihatin negara sebesar RI masih impor alat kesehatan dan bahan baku obat

Erick thohir menerima bantuan untuk tangani COVID-19 (Tangkapan Layar Zoom Kementerian BUMN)
Erick thohir menerima bantuan untuk tangani COVID-19 (Tangkapan Layar Zoom Kementerian BUMN)

Beberapa hari lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menyampaikan keprihatinannya terhadap kenyataan bahwa Indonesia masih melakukan impor bahan baku obat dan juga alat kesehatan.

"Mohon maaf kalau saya bicara ini, sangat menyedihkan kalau negara sebesar Indonesia ini 90 persen bahan baku dari luar negeri untuk industri obat. Sama juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri," katanya melalui live Instagramnya, Kamis (16/4).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Auriga Agustina
Dwifantya Aquina
3+
Auriga Agustina
EditorAuriga Agustina
Follow Us