Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diskon Tengah Tahun Dongkrak Penjualan Eceran Juni 2025

ilustrasi belanja (pexels.com/Sam Lion)
ilustrasi belanja (pexels.com/Sam Lion)
Intinya sih...
  • BI memproyeksikan pertumbuhan penjualan eceran Juli 2025 naik 4,8 persen (yoy) dibandingkan Juni, didorong oleh kelompok suku cadang dan aksesori, makanan, minuman, dan tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor.
  • Pertumbuhan penjualan tertinggi di Juni 2025 terjadi di Surabaya (17,5 persen, yoy), disusul Banjarmasin (6,3 persen, yoy), Denpasar (6,3 persen, yoy), dan Makassar (1,0 persen, yoy).
  • Ekspektasi penjualan September 2025 turun dari periode sebelumnya. Sementara IEP Desember 2025 diproyeksikan naik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran pada Juni 2025 tetap terjaga. Indeks Penjualan Riil (IPR) berada di level 231,9 atau tumbuh 1,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dari 1,9 persen (yoy) pada Mei 2025.

Pertumbuhan terutama didorong oleh kelompok bahan bakar kendaraan bermotor (12,1 persen, yoy), makanan, minuman, dan tembakau (2,4 persen, yoy), barang budaya dan rekreasi (1,5 persen, yoy), serta subkelompok sandang (1,4 persen, yoy).

"Secara bulanan, penjualan eceran pada Juni 2025 diindikasikan membaik dengan mencatat kontraksi yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,2 persen (mtm) dibandingkan dengan kontraksi sebesar 1,3 persen (mtm) pada Mei 2025," demikian Laporan Survei Penjualan Eceran Juni 2025.

Perbaikan didorong oleh peningkatan pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi (3,5 persen, mtm), barang budaya dan rekreasi (7,3 persen, mtm), dan bahan bakar kendaraan bermotor (5,4 persen, mtm).

"Responden menginformasikan bahwa perbaikan kinerja penjualan tersebut dipengaruhi oleh beberapa kelompok barang yang terkait dengan kegiatan libur dan cuti bersama HBKN, libur sekolah, serta program potongan harga tengah tahun (mid season sale)," tulis BI.

1. Juli 2025 diprediksi tumbuh dibandingkan 2024

ilustrasi belanja saat diskon sale (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi belanja saat diskon sale (pexels.com/Max Fischer)

BI memproyeksikan IPR Juli 2025 di level 222,5 atau tumbuh 4,8 persen (yoy), naik dari 1,3 persen (yoy) di Juni. Pendorongnya antara lain kelompok suku cadang dan aksesori (7,5 persen, yoy), makanan, minuman, dan tembakau (6,2 persen, yoy), dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (13,2 persen, yoy).

Perbaikan terbatas juga terlihat pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi (-17,1 persen, yoy) dan perlengkapan rumah tangga lainnya (-2,0 persen, yoy).

Namun secara bulanan, penjualan diperkirakan terkontraksi 4,0 persen (mtm), lebih dalam dari 0,2 persen (mtm) pada Juni. Penurunan dipicu oleh kontraksi pada makanan, minuman, dan tembakau (-5,0 persen, mtm) serta peralatan informasi dan komunikasi (-6,4 persen, mtm) seiring berakhirnya masa libur.

Beberapa kelompok tetap tumbuh, seperti suku cadang dan aksesori (3,2 persen, mtm), perlengkapan rumah tangga lainnya (3,6 persen, mtm), dan sandang (0,9 persen, mtm) yang didorong permintaan tahun ajaran baru.

2. Kota dengan pertumbuhan tertinggi

ilustrasi mal (pexels.com/Tuur Tisseghem)
ilustrasi mal (pexels.com/Tuur Tisseghem)

Secara tahunan di Juni 2025, pertumbuhan penjualan tertinggi terjadi di Surabaya (17,5 persen, yoy), disusul Banjarmasin (6,3 persen, yoy), Denpasar (6,3 persen, yoy), dan Makassar (1,0 persen, yoy).

Secara bulanan, Banjarmasin mencatat kenaikan 2,8 persen (mtm) dari kontraksi 0,8 persen (mtm) bulan sebelumnya. Makassar dan Denpasar juga tumbuh positif masing-masing 2,2 persen (mtm) dan 0,3 persen (mtm).

Pada Juli 2025, akselerasi tahunan diperkirakan terjadi di Banjarmasin (14,1 persen, yoy), Semarang termasuk Purwokerto (12,1 persen, yoy), dan Bandung (2,9 persen, yoy). Kinerja bulanan didorong oleh Manado (5,0 persen, mtm), Semarang termasuk Purwokerto (4,3 persen, mtm), dan Jakarta (3,6 persen, mtm).

Sebaliknya, Surabaya (-5,1 persen, mtm), Bandung (-4,6 persen, mtm), dan Medan (-2,7 persen, mtm) diprediksi melemah lebih dalam.

3. Proyeksi September dan Desember 2025

ilustrasi mal (Pixabay.com/ed Davad)
ilustrasi mal (Pixabay.com/ed Davad)

Ekspektasi penjualan September 2025 tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) sebesar 146,1, turun dari 159,3 pada periode sebelumnya. Sementara IEP Desember 2025 diproyeksikan naik menjadi 169,4 dari 152,0 seiring faktor musiman Natal dan libur akhir tahun.

Dari sisi harga, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2025 tercatat 134,7, lebih rendah dari 139,6 sebelumnya. IEH Desember 2025 diperkirakan meningkat menjadi 163,4 dari 151,3 pada periode sebelumnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us