Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, IDN Times - Rupiah kembali melemah dan menembus ambang psikologi Rp15 ribu pada perdagangan Selasa (2/10). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah bersama dengan Bank Indonesia (BI) dan Menko Perekonomian.  

Apakah ekonomi negara kita cukup kuat untuk menahan gempuran keperkasaan dolar?

1. Menkeu pastikan pantau perbankan

Ilustrasi (Pixabay)

Menkeu mengatakan, perkembangan nilai tukar rupiah itu tentu akan direspons oleh para pelaku ekonomi. Untuk itu, dia meyakinkan akan terus memantau indikator-indikator yang menopang perekonomian dalam negeri.  

"Umpamanya kalau dari sisi perbankan apakah sektor perbankan cukup kuat dan terus akan bisa menyesuaikan dengan nilai Rp15.000 ini," kata Menkeu, seperti dikutip Setkab.go.id, Selasa (2/10).  

Salah satu indikasi yang bisa dipantau, imbuhnya, adalah capital adequacy ratio (CAR) yang dimiliki bank-bank tersebut. Selain itu juga, imbuhnya, "Dilihat dari nonperforming loan mereka, dilihat dari landing rate mereka." 

Dari pemantauan itu, Menkeu menilai penyesuaian perbankan hingga awal Oktober terhadap pelemahan rupiah di kisaran Rp15 ribu per dolar AS itu cukup baik.

2. Sektor riil pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih tinggi

Editorial Team

Tonton lebih seru di