Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Belanja Masyarakat Jadi Andalan

ilustrasi ekonomi (pixabay.com/geralt)
ilustrasi ekonomi (pixabay.com/geralt)
Intinya sih...
  • Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan terbesar ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025.
  • Seluruh komponen pengeluaran tumbuh kecuali konsumsi pemerintah.
  • Faktor yang mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan komponen lainnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan terbesar ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 (year-on-year/yoy).

Konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 2,64 persen terhadap total pertumbuhan 5,12 persen. Selain konsumsi rumah tangga, pertumbuhan juga ditopang oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan ekspor.

"Konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar, yaitu sebesar 2,64 persen dari 5,12 persen pada pertumbuhan ekonomi di triwulan II," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Wilayah, Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Selasa (5/8/2025).

1. Seluruh komponen pengeluaran tumbuh kecuali konsumsi pemerintah

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

BPS mencatat perkembangan distribusi dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menurut pengeluaran pada Triwulan II-2025 secara tahunan (yoy).

Komponen konsumsi rumah tangga memiliki distribusi sebesar 54,25 persen dan tumbuh 4,97 persen. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menyumbang 27,83 persen terhadap PDB dan tumbuh 6,99 persen. Komponen ekspor mencatat distribusi sebesar 22,28 persen dan mengalami pertumbuhan 10,67 persen.

Sementara itu, konsumsi pemerintah berkontribusi sebesar 6,93 persen, namun mengalami kontraksi sebesar -0,33 persen.

Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) menyumbang 1,35 persen dan tumbuh 7,82 persen. Sementara itu, impor tercatat dengan distribusi negatif sebesar -20,66 persen, namun tumbuh sebesar 11,65 persen secara tahunan.

"Secara year-on-year seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali konsumsi pemerintah," ujarnya.

2. Faktor yang mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

BPS melaporkan konsumsi rumah tangga terus mencatat pertumbuhan pada kuartal II-2025. Pertumbuhan terjadi seiring dengan meningkatnya belanja kebutuhan primer dan mobilitas rumah tangga.

Kebutuhan bahan makanan dan makanan jadi meningkat karena aktivitas pariwisata selama periode libur hari besar keagamaan seperti Idulfitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, dan Iduladha, serta libur sekolah.

"Mobilitas masyarakat yang meningkat mendorong peningkatan konsumsi untuk transportasi dan restoran," sambung Edy.

3. Faktor yang mendorong pertumbuhan komponen lainnya

ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi (pexels.com/Monstera)
ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi (pexels.com/Monstera)

Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga mencatat pertumbuhan dan didorong oleh investasi swasta serta pemerintah.

Belanja modal pemerintah tumbuh 30,37 persen secara tahunan (yoy), terutama pada pengadaan mesin dan peralatan. Sementara itu, impor barang modal jenis mesin tumbuh sebesar 28,16 persen (yoy).

Pada sisi eksternal, ekspor tercatat tumbuh positif pada barang nonmigas dan jasa. Beberapa komoditas barang nonmigas yang mengalami peningkatan nilai dan volume ekspor antara lain adalah lemak dan minyak hewan/nabati; besi dan baja; mesin dan peralatan listrik; serta kendaraan dan bagiannya.

"Pertumbuhan ekspor jasa salah satunya didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan manca negara," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us