Fenomena Karyawan Resign Terus, Ini 4 Dampaknya bagi Perusahaan

Belakangan ini, banyak perusahaan menghadapi masalah serius: karyawan yang sering resign. Fenomena ini bukan hanya terjadi di startup, tetapi juga di perusahaan besar yang sudah mapan. Alasan karyawan keluar pun beragam, mulai dari kurangnya kesejahteraan hingga mencari lingkungan kerja yang lebih sehat.
Seringnya karyawan resign bisa jadi tanda ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam perusahaan. Jika dibiarkan, bukan hanya produktivitas yang terganggu, tapi juga reputasi perusahaan ikut terpengaruh. Ini bukan sekadar kehilangan satu atau dua orang, melainkan efek domino yang bisa merugikan banyak aspek.
1. Produktivitas menurun

Saat karyawan resign, otomatis beban kerja akan berpindah ke tim yang tersisa. Mereka harus mengerjakan tugas tambahan sambil menunggu pengganti yang baru direkrut. Ini bisa menyebabkan tekanan kerja meningkat dan hasil pekerjaan jadi kurang maksimal.
Proses mencari pengganti juga memakan waktu, apalagi jika butuh keahlian khusus. Sementara itu, tim yang kekurangan anggota mungkin kesulitan memenuhi target. Jika terus terjadi, produktivitas perusahaan bisa mengalami penurunan yang signifikan.
2. Biaya rekrutmen membengkak

Merekrut karyawan baru bukan hal yang murah, apalagi jika turnover tinggi. Biaya iklan lowongan, proses seleksi, serta pelatihan karyawan baru semuanya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Setiap kali ada karyawan resign, perusahaan harus mengulang proses dari awal.
Selain uang, waktu juga jadi korban dalam proses ini. Tim HR harus terus mencari kandidat yang cocok, sementara tim lain harus beradaptasi dengan anggota baru. Jika hal ini terus berulang, keuangan perusahaan bisa terkuras hanya untuk menutupi biaya pergantian karyawan.
3. Moral karyawan lain menurun

Ketika banyak rekan kerja resign, motivasi tim yang tersisa bisa ikut turun. Mereka mungkin mulai bertanya-tanya apakah tetap bertahan di perusahaan adalah pilihan yang tepat. Lingkungan kerja yang tidak stabil juga bisa membuat karyawan merasa tidak nyaman.
Selain itu, kehilangan rekan kerja yang sudah akrab bisa mempengaruhi suasana tim. Ketika tim tidak solid, kerja sama jadi kurang efektif, dan komunikasi bisa terhambat. Jika perusahaan tidak segera mengambil tindakan, loyalitas karyawan lain bisa ikut goyah.
4. Reputasi perusahaan jadi buruk

Seringnya karyawan resign bisa membuat citra perusahaan jadi negatif. Calon karyawan yang melihat ulasan buruk dari mantan pekerja bisa jadi ragu untuk melamar. Hal ini bisa membuat perusahaan kesulitan menarik talenta berkualitas.
Reputasi yang buruk juga bisa berdampak ke klien atau mitra bisnis. Mereka mungkin mempertanyakan stabilitas perusahaan dan menjadi kurang percaya. Jika dibiarkan terlalu lama, perusahaan bisa kehilangan peluang kerja sama yang berharga.
Fenomena karyawan resign terus-menerus bukan masalah sepele. Selain menurunkan produktivitas, hal ini juga bisa membebani keuangan, mempengaruhi moral tim, dan merusak reputasi perusahaan. Jika ingin bertahan di dunia bisnis, perusahaan perlu mencari solusi agar karyawan merasa lebih dihargai dan betah bekerja.