Cita-cita Jadi Bos di BUMN? Segini Gaji Direktur Utama Pertamina

Jakarta, IDN Times - Menjabat posisi tertinggi di perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi impian banyak anak muda. Salah satu BUMN yang menjadi idola adalah PT Pertamina.
Pertamina merupakan BUMN dengan pendapatan terbesar saat ini. Dalam daftar Fortune Indonesia 100, Pertamina berada di puncak perusahaan dengan pendapatan terbesar, mencapai Rp1.168,34 triliun.
Tentunya menjadi pucuk pimpinan di perusahaan ini pun akan mendapatkan gaji yang tinggi. Berapa gaji Direktur Utama Pertamina? Yuk, simak ulasannya.
1. Gaji tembus Rp4,7 miliar per bulan

Menteri BUMN, Erick Thohir, sendiri menetapkan besaran gaji direksi BUMN sesuai dengan tanggung jawab dan kinerja para direksi dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/11/2020.
Berdasarkan laporan keuangan Pertamina sepanjang 2023, perusahaan mengalokasikan kompensasi untuk manajemen kunci yang terdiri dari direksi dan personel.
Dengan jumlah direksi enam orang, maka masing-masing direksi mendapat gaji Rp57,3 miliar per tahun, atau Rp4,7 miliar per bulan.
2. Pertamina bukukan kinerja positif dalam tiga tahun terakhir

PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih sebesar 2,66 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp42,1 triliun (kurs Rp15.833 per dolar AS) hingga Oktober 2024. Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro mengatakan, perusahaan masih membukukan kinerja positif dalam tiga tahun terakhir.
Meski begitu, capaian laba bersih Pertamina hingga Oktober 2024 masih jauh di bawah capaian laba bersih sepanjang 2023.
Tahun lalu, Pertamina membukukan laba bersih 4,4 miliar dolar AS atau setara Rp67,12 triliun. Artinya, capaian laba bersih hingga Oktober 2024 baru mencapai 60,45 persen dari capaian laba bersih Pertamina sepanjang 2023.
3. Pendapatan Pertamina capai Rp989,56 triliun

Wiko mengatakan pendapatan Pertamina dalam 10 bulan tahun ini mencapai 62,5 miliar dolar AS atau setara Rp989,56 triliun. Wiko menargetkan pendapatan 2024 bisa menyamai tahun lalu sebesar 75,8 miliar dolar AS atau setara Rp1.156 triliun.
Adapun posisi Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan Amortisasi atau Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) per Oktober 2024 di angka 9,35 miliar atau setara Rp148 triliun.