Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Ngikut Malaysia, RI Bakal Tentukan Sendiri Harga Ekspor CPO

ilustrasi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Indonesia berniat untuk menentukan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sendiri. Selama ini, harga CPO Indonesia mengikuti Malaysia.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan menentukan harga sendiri lantaran merupakan produsen CPO terbesar di dunia.

"Soal palm oil, harganya ditentukan di Eropa sama di Malaysia, saya bilang kenapa mesti di sana? kita akan menentukan harga di Indonesia karena kita produksi terbesar," kata Luhut kepada wartawan di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

1. Pemerintah juga keberatan harga timah ditentukan Singapura

PT Timah Tbk (TINS). dok (Timah.com)

Indonesia pun mempersoalkan kenapa harga timah ditentukan oleh Singapura. Sejalan dengan itu, Indonesia berencana untuk menyetop ekspor timah agar terjadi hilirisasi di dalam negeri guna memberikan nilai tambah.

"Masa harga timah ditentukan di Singapura, yang benar aja? kamu harus bangga jadi orang Indonesia. Jadi kita mulai menata supaya semua commodity kita itu yang kita produksi yang terbesar di dunia kita harus membuat marketnya itu di Indonesia," tuturnya.

2. Larangan ekspor timah berlaku 2023

Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan rencana larangan eskpor komoditas bakal mulai berlaku tahun depan atau 2023. Keputusan itu disebut Arifin masih dalam tahap evaluasi.

Larangan ekspor komoditas timah sendiri merupakan amanat dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang ingin meningkatkan nilai tambah pada produk ekspor.

"Sedang dievaluasi, tahun 2023 mungkin ya (diterapkan). Sedang dalam proses," ucap Arifin ketika ditemui awak media di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

3. Jokowi mau hasil bumi nusantara ditingkatkan nilai tambahnya

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jokowi sudah berkali-kali menyatakan akan menghentikan ekspor SDA mentah, termasuk ekspor dan tembaga. Dia tak ingin Indonesia berpuluh-puluh tahun hanya mengekspor komoditas mentah sumber daya alam.

Jokowi ingin hasil bumi Nusantara dapat ditingkatkan nilai tambahnya melalui hilirisasi, agar kontribusinya terhadap pendapatan ekspor negara meningkat.

"Jangan sampai kita berpuluh-puluh tahun hanya menjual bahan mentah saja, komoditas mentah saja, ini setop, tapi satu-satu, gak barengan, dan harus kita paksa," kata Jokowi saat memberi sambutan pada UOB Economic Outlook 2023 yang disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 29 September 2022 lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us