Harapan Pelaku Pasar pada Pilpres Amerika Serikat

Jakarta, IDN Times - Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung Selasa 3 November 2020, kemarin. Hasil pemilihan menjadi sorotan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pelaku pasar di tanah air berharap banyak dari pilpres AS ini.
Salah satunya Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi yang mengunggulkan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden. Ia berharap jika Biden terpilih, perekonomian Indonesia bisa semakin baik.
"Joe Biden sosok yang diharapkan untuk menjadi orang nomor satu di AS dan kebijakan Biden bisa berpengaruh terhadap seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/4/2020).
1. Harapan ekspor Indonesia membaik

Jika Biden terpilih, lanjut Ibrahim, ada harapan ekspor Indonesia akan kembali membaik seiring arus perdagangan dunia yang kembali semarak dan kemungkinan perang dagang akan dihentikan baik dengan Tiongkok maupun Uni Eropa.
Pada 2019, ekspor Indonesia tumbuh negatif 6,85 persen akibat perang dagang AS-Tiongkok. Tahun ini pun sepertinya masih akan minus karena permintaan yang lesu akibat karantina wilayah (lockdown) di berbagai negara untuk meredam penyebaran virus corona.
"Namun di awal tahun 2021 dengan kehadiran vaksin yang sudah dipasarkan dan didistribusikan ke semua negara dan Joe Biden sudah menempati Gedung Putih, peruntungan Indonesia bisa berubah. Bukan tidak mungkin ekspor Indonesia akan melesat pada 2021," kata Ibrahim.
2. Pergerakan modal asing di Indonesia

Dengan masih berlanjutnya penghitungan suara Pilpres di AS, Ibrahim mengatakan investor kembali mencari investasi yang menguntungkan salah satunya pasar finansial dalam negeri. Hal itu bisa di lihat dari pergerakan arus modal asing yang sebelumnya keluar dari pasar kembali parkir di pasar finansial dalam negeri.
"Dan gonjang-ganjing Pilpres di AS membawa berkah tersendiri bagi mata uang garuda sehingga pemerintah dan Bank Indonesia tidak serta merta sibuk melakukan intervensi di pasar valas dan Obligasi dalam perdagangan DNDF," ujar Ibrahim.
3. Rupiah yang terdorong sengitnya persaingan Biden vs Trump

Nilai tukar (kurs) rupiah ddi pasar antarbank di Jakarta pada Rabu(4/11/2020) sore ditutup menguat. Rupiah naik 161 poin atau 1,12 persen menjadi Rp14.427 per dolar AS.
Ibrahim menagatakan, penguatan rupiah pada penutupan sore ini, tidak terlepas karena ketatnya persaingan antara Joe Biden dengan Donald Trump pada hari pemilihan umum (Pemilu) Amerika Serikat.
"Untuk saat ini, semua mata tertuju pada AS, dengan hasil pemilihan negara bagian terus di pantau sepanjang hari," katanya.