Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Emas Antam Melesat Hari Ini!

Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Harga emas Antam naik Rp17 ribu menjadi Rp1,913 juta per gram
  • Harga buyback juga naik Rp16 ribu menjadi Rp1,757 juta per gram
  • Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah, tetapi memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri
  • Cara menghitung keuntungan investasi emas adalah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli

Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Rabu (2/7/2025) naik Rp17 ribu menjadi Rp1,913 juta per gram.

Harga emas Antam mengalami kenaikan yang cukup signifikan dua hari berturut-turut sejak kemarin, Selasa (1/7) yang naik Rp16 ribu jadi Rp1,896 juta per gram.

1. Harga buyback juga naik Rp16 ribu

Berdasarkan situs logammulia.com, harga buyback juga mengalami kenaikan signifikan hari ini, sebesar Rp17 ribu menjadi Rp1,757 juta per gram. Kenaikan signifikan pada harga buyback juga telah terjadi selama dua hari berturut-turut.

Harga buyback adalah yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen saat menjual ke Butik Antam.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,913 juta per gram dan harga jual kembali Rp1,757 juta per gram.

Ada selisih Rp156 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,913 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp156 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us