Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Emas Stagnan, Dibanderol Rp1,927 Juta per Gram

Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada Senin (21/7/2025) mengalami stagnan atau tidak berubah, dibanderol Rp1,927 juta per gram. Berdasarkan data situs logammulia.com, harga buyback juga tidak mengalami perubahan sehingga dibanderol Rp1,773 juta per gram.

Harga buyback emas harus merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22. Adapun besarannya 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk yang tidak memegang NPWP.

1. Rincian harga emas hari ini

Berikut harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp1,013,5 juta.

  • Harga emas 1 gram: Rp1,927 juta.

  • Harga emas 2 gram: Rp3,794 juta.

  • Harga emas 3 gram: Rp5,666 juta.

  • Harga emas 5 gram: Rp9,410 juta.

  • Harga emas 10 gram: Rp18,765 juta.

  • Harga emas 25 gram: Rp46,787 juta.

  • Harga emas 50 gram: Rp93,495 juta.

  • Harga emas 100 gram: Rp186,912 juta.

  • Harga emas 250 gram: Rp467,015 juta

  • Harga emas 500 gram: Rp933,82 juta

  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,86 miliar.

2. Emas jadi instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,894 juta per gram dan harga jual kembali Rp1,738 juta per gram.

Ada selisih Rp156 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,894 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp156 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us