Heboh Lelang Proyek Geothermal di Gunung Lawu, ESDM Buka Suara

- Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM menyatakan proyek geothermal tidak berada di kawasan Gunung Lawu.
- Wilayah di Gunung Lawu dihapus dari rencana pengembangan panas bumi karena berbagai isu sosial di masyarakat.
- Kegiatan pengeboran proyek panas bumi tidak dilakukan di Gunung Lawu untuk menghormati nilai-nilai lokal.
Jakarta, IDN Times - Warganet menyoroti isu proyek panas bumi di kawasan sekitar Gunung Lawu. Dalam video berdurasi singkat di media sosial, akun @maskunnn29 menyebut Gunung Lawu selayaknya tidak dilelang. Dia menjelaskan proyek geothermal disebut akan berada di kaki Gunung Lawu, tepatnya di wilayah Jenawi, Karanganyar.
Unggahan tersebut juga memperingatkan potensi ancaman lingkungan jika proyek tersebut tetap dijalankan. Video yang diunggah itu telah ditonton lebih dari 21 ribu kali, mendapatkan 935 komentar, dan disukai 2.646 kali.
1. Kementerian ESDM sebut proyek di luar Gunung Lawu

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan proyek panas bumi atau geothermal yang ramai dibicarakan di media sosial tidak berada di kawasan Gunung Lawu. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan wilayah yang dimaksud berada di luar area gunung tersebut karena sudah dikeluarkan dari daftar.
"Enggak, itu di luar. Pokoknya ada, areanya adalah di luar area Lawu karena itu sudah dikeluarkan," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
2. Area Gunung Lawu dihapus dari daftar karena isu sosial

Eniya menjelaskan wilayah di Gunung Lawu memang sempat masuk dalam rencana pengembangan panas bumi. Namun, kawasan itu akhirnya dihapus karena adanya berbagai isu sosial di masyarakat.
Dia menyebut isu sosial di sekitar wilayah tersebut cukup beragam sehingga pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan area itu dari daftar.
"Sudah dikeluarkan karena isu sosial itu. Ya, isu sosial dan isu sosial di situ kan macam-macam," sebutnya.
3. Pemerintah jaga kearifan lokal di proyek geothermal

Eniya menegaskan kegiatan pengeboran proyek panas bumi tidak dilakukan di Gunung Lawu. Dia memahami wilayah itu sudah dikenal memiliki nilai-nilai tertentu bagi masyarakat setempat.
"Enggak (di Gunung Lawu), itu ada penunggunya, sudah kita tahu bahwa isu itu akan, ya kalau ngedril (melakukan pengeboran) ya, ngedril geothermal," ungkapnya.
Dia mencontohkan pengeboran panas bumi di Hamiding dan Bonjol dilakukan dengan mempertimbangkan hari yang dianggap baik. Doa bersama biasanya dilakukan tengah malam sekitar pukul 00.00 sebelum kegiatan dimulai.
"Nah, itu drillingnya pilih hari yang baik. Titiknya di mana, berdoanya tengah malam jam 00 itu," tambahnya.