Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

HIPMI Minta Jokowi Bukakan Jalan ke Atase Perdagangan

Akbar Himawan Buchari (Dok. HIPMI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Akbar Himawan Buchari mengharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat membuka akses seluruh atase perdagangan kepada Hipmi.

Dengan akses itu, pengusaha muda bisa menjalin komunikasi dan bisnis dengan pengusaha di berbagai dunia.

"Relasi bisnis yang melibatkan para kader Hipmi ini akan semakin menguatkan hubungan dagang antara Indonesia dan negara-negara di dunia, termasuk Amerika," kata Akbar lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/11/2023), dilansir ANTARA.

1. Ikut mendampingi Jokowi selama kunjungan kenegaraan

Presiden Jokowi hadir dalam acara APEC CEO Summit, pada Kamis (16/11/2023) di San Fransisco, Amerika Serikat (dok. Sekretariat Presiden)

Akbar mendapat kesempatan mengikuti kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi di dua negara, yakni Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS). Dia mendampingi Presiden dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Extraordinary Islamic Summit of the Organisation of Islamic Cooperation (OIC) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).

Usai menghadiri KTT Luar Biasa OKI, Akbar bersama rombongan terbang ke Amerika Serikat, Minggu (12/11/2023). Sebagai simbol pengusaha muda, Akbar kembali ikut mendampingi Presiden dalam memenuhi undangan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Washington DC, Senin (13/11/2023).

"Di era sekarang ini, banyak sekali peluang dan kemudahan yang dapat diperoleh oleh para pengusaha. Kalian harus bisa meraih peluang-peluang itu," pesan Jokowi kepada para Ketum Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi saat audiensi dan sharing di Waldorf Astoria, Washington DC.

2. Jokowi berharap pengusaha muda manfaatkan peluang ceruk pasar

Presiden Jokowi bersama Ketum HIPMI Akbar Bukhari dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Ketum HIPMI Sumut Ade Jona Prasetya pada 31 Agustus 2023 lalu (Dok.HIPMI)

Di tengah perang dagang dan ketidakpastian global saat ini, negara-negara di dunia pasti berlomba untuk mengambil dan memanfaatkan ceruk pasar yang ada di negara lain. 

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan harapannya agar para pelaku usaha menyadari bahwa negara-negara sedang berlomba mengambil dan memanfaatkan ceruk pasar di tengah ketikdakpastian global.  Untuk itu, Jokowi mengatakan bahwa yang namanya pengusaha harus pandai memanfaatkan peluang sekecil apa pun.

Oleh karena itu, ia menaruh harapan besar bagi para pelaku usaha muda, utamanya yang tergabung di HIPMI untuk tumbuh menjadi inovator yang mampu bersaing dan menggerakkan ekonomi bangsa.

"Kita harus siap menjadi bangsa produsen, menjadi bangsa yang produktif, bangsa yang terus aktif berinovasi sehingga kita menjadi pemenang dalam perebutan pasar global," kata dia.

Jokowi pun jmengajak para kader HIPMI dapat mencari rekan dan mitra bisnis di berbagai negara untuk dapat masuk berinvestasi di Indonesia. "Baik itu bisnis skala besar, termasuk juga skala kecil. Era sekarang ini banyak peluang yang dapat diambil, jangan sampai peluang-peluang itu hilang," ujarnya.

3. HIPMI apresiasi Jokowi boyong kesepakatan bisnis Rp400 triliun dari AS

Presiden RI Joko Widodo di APEC Business Advisory Council. (dok. BPMI Setpres RI)

Selain itu, Akbar juga mengapresiasi keberhasilan Jokowi membawa kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai 25,85 miliar dolar AS atau Rp400 triliun saat berkunjung ke Negeri Paman Sam itu karena bagaimanapun juga, pengusaha dan rakyat Indonesia yang merasakan hasilnya.

"Contohnya, dengan rencana peningkatan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP). Itu akan membuat kerja sama kedua negara semakin kuat, dan nantinya pertumbuhan ekonomi kita akan meningkat," kata Akbar.

Kemudian, rencana pembentukan critical mineral agreement (CMA). Jika perjanjian itu sudah terbentuk, Indonesia akan menjadi pemasok kebutuhan baterai di AS sehingga tidak menutup kemungkinan, Indonesia akan menjadi produsen baterai terbesar di dunia.

Baik Jokowi dan Biden juga memandang pentingnya just energy transition partnership (JETP). Akbar menuturkan Indonesia juga terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund milik AS. Dengan demikian, penguatan rantai pasok semikonduktor terbuka lebar.

Kemudian yang menarik, Jokowi juga mengingatkan Biden akan pentingnya perpanjangan generalized system of preferences (GSP) demi meningkatkan perdagangan Indonesia. GSP merupakan pembebasan tarif bea masuk yang diberlakukan AS untuk barang dari negara-negara berkembang.

AS juga komitmen memberikan dukungan terhadap Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

"Bayangkan jika semuanya terealisasi. Perekonomian kita akan semakin kuat lagi. Kerja sama pengusaha akan banyak terjalin, lapangan pekerjaan akan semakin bertambah, dan akhirnya akan mensejahterakan rakyat," ujar Akbar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us