Hutama Karya Cetak Laba Rp1,6 T di 2023, Naik Lebih dari 200 Persen!

b - PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan kinerja keuangan positif pada 2023 (unaudited) dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,66 triliun atau meningkat 215,31 persen dibandingkan 2022 (year on year/yoy).
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto mengatakan, perusahaan mencetak pendapatan Rp27,78 triliun sepanjang 2023.
“Keberhasilan Hutama Karya dalam melakukan aksi korporasi melalui kerja sama investasi bersama Indonesia Investment Authority (INA) atas dua ruas tol di Sumatra menjadi tonggak keberhasilan atas kinerja positif yang diraih Hutama Karya pada tahun 2023,” ujar Budi dikutip dari keterangan resmi, Rabu (24/1/2024).
1. Kinerja positif HK karena kerja sama investasi dua ruas Jalan Tol Trans Sumatra

Hutama Karya membukukan kinerja positif setelah melakukan kerja sama investasi melalui dua ruas jalan tol yakni Medan – Binjai (16,8 km) dan Bakauheni – Terbanggi Besar (140,9 km) dengan total transaksi senilai Rp20,5 triliun pada Juni 2023 lalu. Kerja sama itu menghasilkan pengurangan bunga bunga dan cicilan pokok perusahaan pada 2025.
Selain itu, perusahaan membukukan EBITDA tahun 2023 sebesar Rp4,1 triliun, meningkat 17,44 persen. Adapun ekuitas perusahaan mencapai Rp115,33 triliun atau tumbuh hingga 36,04 persen. Hutama Karya menduduki posisi peringkat 8 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan total sebesar Rp170,37 triliun atau meningkat 8,96 persen.
2. Hutama Karya rampungkan pembangunan 951 km Jalan Tol Trans Sumatra

Budi mengatakan, dari sisi capaian proyek yang dirampungkan, ada sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti JTTS yang telah dibangun sepanjang 951 km.
Deretan jalan tol yang selesai pada tahun 2023 ialah Jalan Tol Sigli Banda – Aceh Seksi 5 dan 6 Blang Bintang – Baitussalam (13 km); Jalan Tol Indrapura – Kisaran Seksi Indrapura – Lima Puluh (15 km); Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Stabat – Tanjung Pura (27 km); Jalan Tol Indralaya – Prabumulih (65 km); Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi Tebing Tinggi – Indrapura (20,4 km) dan Seksi Junction Tebing Tinggi (7 km). Dari sejumlah jalan tol yang selesai, Hutama Karya berhasil mengoperasikan dan meresmikan 7 ruas jalan tol tersebut.
Kemudian, HK juga merampungkan puluhan proyek di 2023 seperti proyek Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Pasca Gempa Cianjur Paket 12, Bendungan Ameroro Paket II di Sulawesi Tenggara, Universitas Pendidikan Indonesia Tahap 2 di Bandung, dan sebagainya.
Budi melanjutkan, nilai kontrak konstruksi pada tahun 2023 mencapai Rp30,79 triliun, dengan kontribusi terbesar dari proyek Jalan dan Jembatan. Nilai ini meliputi Kerjasama Operasional (KSO) sebesar Rp9,23 triliun, dan Non-KSO sebesar Rp21,55 triliun.
Terdapat 43 proyek yang masih dalam proses konstruksi terdiri dari 12 Proyek EPC, 8 Proyek Gedung, dan 23 Proyek Infrastruktur yang tersebar hampir diseluruh Indonesia.
Di luar pencapaian tersebut, Hutama Karya juga berhasil mengantongi sebanyak 23 kontrak baru yang terdiri dari 16 proyek infrastruktur (jalan, jembatan, bendungan, dll), dan 7 proyek gedung. Perolehan kontrak baru ini tumbuh sebesar 55,10 persen terhadap kontrak baru di tahun 2022.
Untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Hutama Karya menandatangani berbagai proyek sepanjang 2023, seperti Proyek Jalan Bebas Hambatan IKN Segmen Jembatan Pulau Balang – Sp. Riko senilai Rp2,04 triliun, Proyek Rusun ASN 2 IKN senilai Rp1,34 triliun, Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karangjoang – KKT Kariangau senilai Rp847 miliar, dan Proyek Kantor Kementerian Koordinator 2 IKN senilai Rp690 miliar.
3. Hutama Karya fokus rampungkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra tahap I di 2024

Di 2024 ini, perusahaan menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS Tahap I secara menyeluruh, pengerjaan JTTS Tahap II, serta proyek-proyek PSN dan IKN.
Melalui proses transformasi digital konstruksi secara menyeluruh, Hutama Karya akan melakukan pengembangan teknologi Big Data dan Artificial Intelligence (AI) dan berbagai teknologi konstruksi digital lainnya untuk tahapan engineering, konstruksi hingga pengendalian investasi. Dalam implementasi Building Information Modelling (BIM) akan dikembangangkan sampai dengan proses persetujuan desain.
“Tentunya yang tidak bisa kita tinggalkan adalah pengendalian biaya, mutu, kualitas serta waktu sehingga kita dapat menyelesaikan setiap proyek dengan baik dan memberi manfaat yang besar,” kata Budi.