IHSG Diprediksi Masih Lesu, Waspada Anjlok ke 5.600-an!

- IHSG melemah 514,48 poin atau 7,9 persen ke level 5.996,14.
- Pelemahan IHSG masih dibayangi perang dagang yang dipicu kebijakan Presiden AS Donald Trump.
- Investor asing lakukan aksi jual senilai Rp13,27 triliun dan investor domestik masih terus melakukan aksi beli senilai Rp11,54 triliun.
Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan pelemahannya pada Rabu (9/4/2025).
Pada penutupan perdagangan Selasa (8/4/2025), IHSG melemah 514,48 poin atau 7,9 persen ke level 5.996,14. Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan, jika IHSG makin jatuh di bawah 5.900, maka ada peluang semakin turun ke 5.400-5.650.
"Jika break di bawah 5900, IHSG berpotensi koreksi ke 5400-5650 middle term," kata Fanny dikutip dari keterangan resmi.
1. Kekhawatiran perang dagang masih menghantui

Menurut Fanny, pelemahan IHSG masih dibayangi oleh perang dagang yang dipicu kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menciptakan sentimen negatif dari pelaku pasar. Apalagi, Wall Street melanjutkan pelemahannya.
"IHSG hari ini berpotensi melanjutkan koreksi karena kekhawatiran perang dagang dengan test break support, kuat di 5.900," tutur Fanny.
2. Investor berbondong-bondong jual saham

Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas mengatakan, pelemahan IHSG memicu aksi jual saham dari para investor. Tercatat, dari perdagangan lalu, investor asing melakukan aksi jual senilai Rp13,27 triliun, dan aksi beli hanya Rp9,4 triliun.
Di sisi lain, investor domestik masih terus melakukan aksi beli senilai Rp11,54 triliun, dan aksi jual Rp7,67 triliun.
"IHSG terkoreksi 7,90 persen ke 5,996 disertai dengan munculnya tekanan jual, pergerakan IHSG pun menembus area supportnya dan membentuk lower low," tutur Herditya.
3. Saham-saham yang direkomendasikan saat IHSG anjlok

Berikut daftar saham yang direkomendasikan kepada investor hari ini:
BNI Sekuritas
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
- PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- PT Petrosea Tbk (PTRO).
MNC Sekuritas
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
- PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS).